Ahad 05 Mar 2017 02:38 WIB

Dalam Dua Hari, 110 Orang Meninggal Akibat Kelaparan di Somalia

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Israr Itah
Warga Somalia yang kelaparan berada di kamp pengungsi di Mogadishu, Somalia.
Foto: AP Photo/Farah Abdi Warsameh
Warga Somalia yang kelaparan berada di kamp pengungsi di Mogadishu, Somalia.

REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Perdana Menteri Somalia, Hassan Ali Khaire menyatakan, setidaknya 110 orang meninggal dunia akibat kelaparan dalam 48 jam terakhir. Bahkan, jumlah ini hanya berasal dari satu wilayah pesisir di tepi barat Somalia. Kelaparan ini merupakan imbas dari kondisi kekeringan parah yang terjadi di seluruh wilayah negara yang terletak di ujung timur Afrika tersebut.

Ini menjadi pengumuman pertama jumlah korban akibat kekeringan parah, yang menimpa Somalia. Sebelumnya pada Selasa (28/3), Pemerintah Somalia mengumumkan bencana kekeringan ini sebagai bencana nasional. Pemerintah Somalia pun membentuk Komite Nasional Bencana Kekeringan untuk mengatasi bencana kekeringan tersebut. 

''Jumlah korban meninggal dunia akibat kelaparan mencapai 110 orang di bagian Barat Daya,'' kata Perdana Menteri, Hassan Ali Khaire, saat bertemu dengan Komite Nasional Bencana Kekeringan Somalia seperti dikutip AP, Sabtu (5/3).

 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan lima juta orang memerlukan bantuan akibat bencana kekeringan di Somalia tersebut. Bantuan tersebut diberikan sebagai upaya untuk mencegah kelaparan akibat bencana kekeringan tersebut. Selain Yaman, Sudah Selatan, dan Nigeria, Somalia memang menjadi salah satu wilayah yang harus mendapatkan bantuan. 

PBB saat ini telah mengumpulkan total bantuan sebanyak 4,4 miliar dolar AS (Rp 58,5 triliun) untuk keempat wilayah tersebut. Rencananya, Koordinator Bantuan Kemanusiaan PBB, Stephen O'Brien, akan mengunjungi Somalia pada pekan depan.

Akibat bencana kekeringan tersebut, ribuan warga Somalia mendatangi Ibu Kota Somalia Mogadishu. Mereka berharap mendapatkan bantuan makanan.

Saat ini, satu pusat bantuan bahkan harus melayani sekitar 7.000 ribu orang. Presiden Somalia, Mohamed Abdullahi Mohamed, bahkan sempat meminta bantuan dari lembaga internasional untuk bisa mengatasi bencana kekeringan dan kelaparan tersebut.

Berdasarkan data, setidaknya ada sekitar 363 ribu anak-anak Somalia mengalami gizi buruk akut dan membutuhkan bantuan pangan serta nutrisi. Kondisi ini pun diperparah dengan minimnya akses air bersih, yang akhirnya meningkatkan ancaman merebaknya penyakit kolera. Bahkan, sudah ada sejumlah laporan warga yang meninggal akibat penyakit kolera.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement