Ahad 05 Mar 2017 08:03 WIB

Keluarga Korban MH370 Galang Dana Pencarian Pesawat

Serpihan yang diduga MH370 tengah diteliti
Foto: Reuters
Serpihan yang diduga MH370 tengah diteliti

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Keluarga penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang meluncurkan kampanye pada Sabtu (4/3) untuk mendanai secara pribadi pencarian pesawat itu. Penerbangan MH370 yang membawa 239 orang hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing, hampir tiga tahun yang lalu, pada 8 Maret 2014.

Australia, Malaysia, dan Cina bersama-sama menghentikan pencarian bawah air untuk pesawat itu yang telah berlangsung selama dua tahun pada Januari. Grace Nathan, seorang pengacara Malaysia yang ibunya, Anne Daisy, berada di pesawat itu, mengatakan keluarganya berharap menggalang dana sebesar 15 juta dolar AS untuk mendanai pencarian awal di utara dari wilayah pencarian sebelumnya.

"Kami tidak akan memulai penggalangan dana sampai kami yakin pemerintah tidak akan melanjutkan pencarian dan sampai data saat ini telah sepenuhnya ditinjau dan dianalisis," katanya dalam peluncuran kampanye dan acara untuk mengenang peristiwa hilangnya pesawat MH370 yang digelar di sebuah mal di Kuala Lumpur.

Pemerintah telah mengatakan akan melanjutkan pencarian jika ada bukti yang kredibel tentang keberadaan pesawat itu.

Para pakar internasional tahun lalu membantu Voice 370, sebuah kelompok bantuan untuk keluarga MH370, untuk melakukan pencarian mandiri di sepanjang pantai Afrika Timur di mana puing-puing sebelumnya telah ditemukan.

"Mereka menunjuk kepada kami secara akurat di mana puing-puing itu akan jatuh. Mereka sudah sangat membantu baik pada tingkat pribadi dan untuk penyelidikan," kata Grace.

Acara peringatan itu, yang pertama kali diadakan sejak pencarian itu ditangguhkan, menampilkan musik dan tari, sementara anggota keluarga dan teman-teman dari penumpang MH370 membuat permohonan agar pencarian dilanjutkan. Jiang Hui, yang ibunya berada di pesawat itu, menceritakan pengalamannya menemukan sepotong puing yang diduga MH370 di

Madagaskar tahun lalu.

"Saya pikir itu sangat ajaib dan beruntung ketika saya menemukan potongan puing hari itu, tapi saya pikir itu tidak berguna

karena pencarian semacam ini seharusnya telah dilakukan oleh pemerintah. Seharusnya bukan kami, anggota keluarga, yang harus menjadi sasaran rasa sakit ini, untuk menjalani dan menghadapi kenyataan kejam ini," kata Jiang yang melakukan perjalanan dari Cina untuk menghadiri peringatan itu.

Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong Lai yang hadir dalam acara tersebut mengatakan pihak berwenang telah menganalisa 27 buah puing-puing potensial MH370 di sepanjang pantai Afrika Timur, termasuk dua potongan baru yang ditemukan di Afrika Selatan dua pekan lalu. Pemerintah juga telah menandatangani beberapa perjanjian dengan negara di sepanjang garis pantai Afrika Timur untuk mengkoordinasikan pencarian puing-puing itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement