REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kepolisian Malaysia mengungkap ada rencana serangan terhadap Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz saat kunjungannya di Malaysia Februari lalu. Pada Selasa (7/3), Inspektur Jenderal Kepolisian Khalid Abu Bakar mengatakan tujuh militan ditangkap terkait rencana serangan itu.
Raja Salman berkunjung selama tiga hari sejak 26 Februari lalu sebelum datang ke Indonesia. "Mereka merencanakan serangan pada rombongan kerajaan Arab yang berkunjung ke Kuala Lumpur," kata Abu Bakar.
Polisi berhasil menangkap mereka di waktu yang tepat sebelum serangan terjadi. Dua dari tersangka berencana meluncurkan serangan skala besar menggunakan kendaraan berpeledak.
Tujuh orang tersebut di antaranya satu orang Malaysia, satu Indonesia, empat Yaman dan satu dari Asia Timur. Mereka ditangkap antara 21-26 Februari karena diduga terkait kelompok militan, termasuk ISIS.
(Baca Juga: Raja Salman Anggap Indonesia Sebagai Rumah Kedua)
Kepolisian tidak memberikan informasi lebih lanjut. Sejauh ini, Malaysia telah menangkap ratusan orang yang diduga terkait ekstremis dalam beberapa tahun terakhir. Tahun lalu, serangan granat di sebuah bar Kuala Lumpur diklaim oleh ISIS. Serangan pada Juni itu melukai delapan orang.