REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Kunjungan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menjadi kesempatan Somalia untuk membahas larangan perjalanan AS, Selasa (7/3). Somalia adalah satu dari enam negara yang masuk dalam daftar larangan masuk AS.
Presiden Somalia Mohamed Abdullahi Mohamed mengatakan kunjungan Guterres merupakan kesempatan untuk menyatakan protes. "Kami tentu ingin larangan perjalanan ini dihapus," kata pemilik kewarganegaraan ganda AS-Somalia ini.
Ia juga mengaku telah berkomunikasi dengan pemerintah AS. Menurutnya, banyak warga Somalia yang tinggal di AS. "Saya yakin mereka telah berkontribusi untuk ekonomi AS," kata Mohamed dilansir Aljazirah.
Ia berusaha mengatasi dari akar permasalahan yang membuat Somalia masuk daftar, yakni situasi keamanan negara yang saat ini kacau karena keberadaan Al-Shabab. Ini menjadi salah prioritas utamanya dalam mengatasi permasalahan negara.
"Prioritas pertama saya tetap adalah mengatasi krisis kekeringan, dan prioritas utama adalah membuat permohonan pada komunitas internasional untuk membantu kami," kata Mohamed.
Salah satu caranya dengan menghapus larangan perjalanan AS.