REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Seorang penyusup menggunakan ransel diketahui memasuki area Gedung Putih, Istana Kepresidenan Amerika Serikat (AS) pada Jumat (10/3) malam waktu setempat. Keberadaan penyusup itu tercium oleh Secret Service atau pasukan pengamanan presiden (Paspampres), saat ditangkap sang penyusup sedang berjalan di area dekat kediaman Presiden AS.
Saat kejadian, Donald Trump diketahui sedang berada di kediamannya saat kejadian. Namun, Paspampres memastikan sang presiden tidak mendapatkan bahaya apa pun dari pelanggaran keamanan tersebut.
Sang penyusup berhasil memasuki area Gedung Putih melalui sisi selatan gedung yang berada di 1600 Pennsylvania Avenue di Washington, DC. Diketahui, area tersebut merupakan serambi, tempat biasanya Presiden menyampaikan pidato kepada publik.
Pelaku diketahui menyandang tas punggung berwarna hitam. Secret Service AS kemudian menyita dan menggeledah isi tas tersebut dan tidak ditemukan benda-benda berbahaya dari dalam tas pelaku.
Sebelumnya, kejadian seseorang menyusup ke gedung putih juga pernah terjadi pada September 2014, saat itu, seorang veteran Angkatan Darat membawa pisau memanjat pagar dan menerobos ke dalam gedung sebelum ia diamankan.
Tak hanya itu, pada November 2015 seorang pria mengenakan bendera Amerika melompat pagar dan masuk ke dalam gedung putih. Kejadian baru-baru ini pada bulan April 2016, seorang penyusup melemparkan ransel dari luar pagar luar. Beberapa kasus pelanggaran keamanan ini juga mengakibatkan pergantian Direktur Secret Service .
Direktur Secret Service saat ini Joseph Clancy, menggantikan Julia Pierson oleh Presiden Barack Obama. Pierson mundur Oktober tahun lalu setelah kejadian penyusupan seorang veteran angkatan darat. Kredibilitas Secret Service juga tercoreng pada tahun 2012 setelah terungkap beberapa agen menyewa pekerja seks saat bertugas di Cartagena, Kolumbia, sehari sebelum bertugas menjaga Obama.