Senin 13 Mar 2017 14:09 WIB

Ini Intelijen Cina yang Diduga Memata-matai Taiwan

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Intelijen, ilustrasi
Intelijen, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Pemerintah Taiwan mengatakan Cina tidak mengerti prosedur hukum yang berlaku di negara itu. Hal ini terkait dengan kasus yang diduga melibatkan seorang mata-mata dari Negeri Tirai Bambu.

Beberapa waktu lalu, seorang pria asal Cina ditangkap oleh pihak berwenang Taiwan atas dugaan menjadi mata-mata. Ia kemudian ditahan dan proses penyelidikan sesuai ketentuan hukum tengah berjalan.

Namun, Cina menilai tindakan Taiwan dimaksudkan untuk memperdalam konflik antara dua negara. Seperti diketahui, hingga saat ini Taiwan dianggap sebagai provinsi yang membangkang dan Cina tetap mengakui wilayah pulau itu sebagai bagian dari teritori mereka.

"Ini adalah kesalahpahaman Cina terhadap sistem peradilan dan demokrasi Taiwan. Kami akan menangani kasus mata-mata ini sesuai dengan hukum negara ini," ujar wakil menteri kehakiman Taiwan Cheng Ming-tang, Senin (13/3).

Seorang pria Cina yang menjadi tersangka mata-mata disebut adalah siswa dari program pertukaran pelajar. Ia diidentifkasi sebagai Zhou Hongxu yang berstatus sebagai mahasiswa.

Hongxu saat ini menjadi tersangka pelanggaran undang-undang keamanan nasional Taiwan. Sebelumnya, kasus mata-mata atau spionase yang dilakukan Cina atas negara itu dikatakan sering melibatkan pensiunan militer.

"Penyelidikan saat ini tengah berlangsung dan informasi mengenai kasus ini akan kami kategorikan," jelas pihak berwenang Taiwan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement