REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI) Muhammad Muzammil Basyuni menyatakan pandangan Kerajaan Arab Saudi tentang Indonesia kini telah berubah. Indonesia tidak lagi dipandang sebagai negara yang berisiko untuk investasi tetapi lebih banyak memberikan peluang keuntungan.
Menurut Muzammil, beberapa tahun silam para pengusaha Arab Saudi memandang Indonesia sebagai negara penuh risiko. Terlebih setelah banyaknya tenaga kerja Indonesia masuk ke kerajaan itu. Indonesia dipandang sebagai bangsa lemah dari sisi ekonomi.
"Saat itu, beberapa pejabat dari Jakarta berusaha menjelaskan tentang kondisi Tanah Air yang sebenarnya agar mereka tertarik untuk investasi di Indonesia," kenang mantan dubes RI di Republik Arab Suriah itu.
Dengan adanya kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul-Aziz Al Saud ke Jakarta (1-3 Maret 2017, disusul liburan di Bali tanggal 4-12 Maret) kini telah mengubah pandangan itu semua.
Baca juga, Raja Salman Anggap Indonesia Sebagai Rumah Kedua.
Saat ini, pandangan Arab Saudi berbalik, tidak lagi memandang Indonesia sebagai negara berisiko tetapi sangat pantas untuk dijadikan sebagai mitra dari sisi sosial, budaya dan ekonomi.
Ia berharap hubungan Arab Saudi dengan Indonesia yang makin baik itu, ke depan akan memberikan perkembangan yang lebih positif. Termasuk dalam pelayanan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah bagi masyarakat Muslim Indonesia.