REPUBLIKA.CO.ID TOKYO -- Pemerintah Jepang berencana akan mengirimkan kapal perang terbesarnya, Izumo untuk berlayar ke perairan Laut Cina Selatan (LCS) Mei mendatang. Kehadiran kapal induk helikopter ke wilayah sengketa itu merupakan yang pertama dilakukan Jepang setelah Perang Dunia ke-2.
Izumo merupakan kapal induk berbobot 27 ribu ton yang mampu mengangkut 28 helikopter. Kapal ini juga dilengkapi dengan kemampuan perang bawah air (ASW), dan dilengkapi persenjataan canggih untuk melakukan penyerangan maupun pertahanan.
Menurut rencana kapal seharga 14 triliun lebih itu akan mengunjungi sejumlah negara seperti Indonesia, Srilanka, dan Filipina. Izumo juga dijadwalkan mengikuti latihan militer bersama militer AS dan India Juli mendatang sebelum kembali ke Jepang bulan Agustus.
"Pelayaran ini untuk menguji kemampuan kapal dalam menjalani misi yang lama," kata sebuah sumber yang enggan disebut jatidirinya. Jepang sendiri sejauh ini tidak memiliki klaim teritorial di LCS, namun negeri matahari terbit tersebut memiliki sengketa perbatasan laut di wilayah timur dengan Cina.
Selama ini LCS menjadi wilayah sengketa Cina dengan sejumlah negara di Asia Tenggara, termasuk AS. Klaim sepihak Cina itu telah menuai ketegangan hingga beberapa negara meningkatkan anggaran militernya. Bahkan AS sendiri harus melakukan patroli laut secara rutin di wilayah tersebut.
LCS menjadi sengketa sejumlah negara lantaran wilayah ini memiliki hasil alam berupa ikan dan tambang minyak yang melipah. Bahkan nilainya dikabarkan mencapai 5 triliun dolar AS. Wilayah ini juga cukup strategis bagi alur pelayaran kapal niaga yang cukup sibuk.