Selasa 14 Mar 2017 06:45 WIB

Aktivis Inggris Pendukung Palestina Ditolak Masuk Israel

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Teguh Firmansyah
Pembangunan permukiman ilegal Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Foto: EPA
Pembangunan permukiman ilegal Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Seorang aktivis Inggris yang menyuarakan boikot Israel atas pendudukan di Palestina telah ditolak masuk ke Tel Aviv. Hugh Lanning, Kepala Kampanye Solodaritas Palestina di London, ditolak masuk di Bandara Ben Gurion Tel Aviv, Ahad (12/3) lalu.

Seperti dilansir dari Saudi Gazette, Selasa (14/3), juru bicara otoritas Bandara Ben Gurion, Sabin Hadad mengatakan, Lanning terbang kembali ke London pada Senin (13/3) pagi. Selain aksi boikot Israel, Lanning ditolak masuk karena berhubungan dengan para pemimpin Hamas.

Organisasi yang Mr. Lanning pimpin, merupakan salah satu lembaga delegitimasi anti-Israel terkemuka. "Organisasi BDS (Boikot, Divestasi dan Sanksi) Inggris salah satu yang terbesar di Eropa," tulis pernyataan bersama otoritas imigrasi dan Kementerian Urusan Strategi Israel.

Namun, organisasi Lanning tidak buru-buru menanggapi kejadian itu. Yang jelas, mereka menyuarakan boikot karena pendudukan Israel di Palestina sudah 50 tahun lebih, dan mereka melihat itu sebagai ancaman strategis, anti-semitisme dan ingin itu berakhir.

Hadad menekankan, Lanning tidak ditolak karena UU baru melainkan kebijaksanaan Mendagri Aryeh Deri dan Menteri Urusan Strategis Gilad Erdan. Menurut Hadad, penolakan akan diterapkan kepada mereka yang dirasa tindakannya akan merugikan Israel.

Baca juga,  Turki Kutuk Israel Melarang Azan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement