REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Menteri Utama terpilih Australia Barat (WA), Mark McGowan berjanji segera bekerja menerapkan kebijakannya yang ambisius setelah Partai Buruh menang besar dalam pemilu di Negara bagian tersebut hari Sabtu (11/3). Sementara itu, beberapa anggota partai Liberal menyebut kebijakan Menteri Utama Colin Barnett untuk berbagi suara dengan Partai One Nation menjadi sebab kekalahan, dan tersingkirnya Partai Liberal setelah memerintah selama 8,5 tahun terakhir.
Sebelum pemilu, Partai Buruh hanya memenangkan 10 kursi tambahan untuk membentuk pemerintah. Namun, Sabtu (11/3) mereka mendapatkan setidaknya 18 kursi baru, dengan perkiraan paling optimistis adalah 21 kursi. Dengan hasil ini sekitar antara 38-41 kursi tersebut, Partai Buruh akan menjadi mayoritas di parlemen yang beranggotakan 59 anggota tersebut.
Sekitar 16 persen suara berubah dari sebelumnya mendukung Liberal sekarang beralih ke Partai Buruh, dan menyebabkan empat orang menteri yang duduk di pemerintahan Colin Barnett kehilangan kursi mereka.
Bila di majelis rendah, Partai Buruh memegang mayoritas, di majelis tinggi kuasa Partai Buruh lebih lemah, dengan Partai One Nation dan beberapa partai kecil lainya berpeluang mendapatkan kursi. Partai One Nation hanya mendapatkan 4,7 persen suara di majelis rendah, jauh lebih rendah dari perkiraan mereka sebelumnya, yaitu sekitar 8 persen.
Namun di majelis Tinggi, partai pimpinan Pauline Hanson ini berpeluang mendapatkan satu atau dua kursi. Dalam pidato kemenangannya, Menteri Utama Australia Barat terpilih, Mark McGowan menegaskan kembali mengenai beberapa janji yang pernah diucapkannya selama kampanye termasuk merelisasikan sistem transportasi publik Metronet bernilai miliaran dolar.
“Kemenangan ini melahirkan tanggung jawab dan kewajiban untuk melaksanakan program kami. Kami akan segera bekerja untuk melaksanakan rencana kami. Anda berhak memiliki pemerintahan yang baik dan, dengan tim saya, saya berkomitmen untuk memberikan hal itu," kata McGowan.
Penyebab kekalahan Partai Liberal
Sementara itu menyusul kekalahan Partai Liberal, beberapa anggota partai tersebut mengatakan bahwa perjanjian pembagian suara dengan Partai One Nation pimpinan Pauline Hanson menjadi sebab berubahnya pilihan warga.
Namun mantan Menteri Utama WA, Collin Barnett mengatakan dirinya tidak akan terseret pada opini mengenai sumber penyebab kekalahan partainya.
"Akan ada segala macam analisis mengapa dan apa yang terjadi tapi saya tidak akan menjadi bagian dari itu, saya akan membiarkan orang lain melakukan hal itu," kata Barnett.
Ia mengatakan partainya telah melakukan "kampanye besar’, dan ia mengatakan waktu merupakan faktor utama yang membentuk hasil dalam pemilu ini.
Sejumlah anggota parlemen dari Partai Liberal juga mengatakan Colin Barnett seharusnya telah digulingkan dari posisinya sebagai pemimpin tahun lalu. Tony Simpson, yang gagal menyerukan gerakan melengserkan Colin Barnett pada bulan September lalu, mengatakan Colin Barnett telah berhenti mendengarkan aspirasi warga.
"Saya pikir pemilih berpikir bahwa ia [Barnett] sudah tidak lagi terhubung dengan dengan mereka," katanya.
Mantan Ketua parlemen Australia Barat Michael Sutherland, yang kehilangan kursinya dari daerah pemilihan Mount Lawley, mengatakan tidak ada faktor tunggal yang bisa dikaitkan dengan hasil pemilu di Australia Barat ini. "Ada pajak tanah, supir taksi, hal-hal yang tidak berjalan dan ada terlalu banyak isu yang beredar," katanya.
"Masalah Listrik Western Power juga menjadi salah satu masalah yang terus berlanjut.” katanya Sutherland.
Diterjemahkan pada pukul 16:00 WIB, 12/3/2017 oleh Iffah Nur Arifah dari artikel Bahasa Inggris disini.