REPUBLIKA.CO.ID, RAKHINE -- Pakar HAM BB mengatakan, Myanmar mungkin ingin mengusir semua suku Rohingya dari wilayahnya. Makanya mereka melakukan kekerasan terhadap suku Rohingya tingkat tinggi.
Pelapor soal HAM di Myanmar bagi PBB Yanghee Lee mengatakan, pembersihan penuh suku Rohingya di Myanmar menjadi tujuan akhir dari penganiayaan tersistematis dan kekerasan mengerikan yang dilakukan terhadap Rohingya.
"Menurut berbagai bukti mengindikasikan Pemerintah Myanmar berusaha mengusir warga Rohingya dari Myanmar secara keseluruhan," kata Lee seperti dilansir Guardian, kemarin.
Tentara Myanmar melakukan serangan berdarah terhadap suku Rohingya pada Oktober lalu di utara Rakhine. Ini dilakukan sebagai upaya balas dendam karena militan Rohingya menyerang sejumlah pos di perbatasan.
Investigator PBB mengatakan, selama operasi militer tentara melakukan pemerkosaan massal terhadap para wanita Rohingya. Anak-anak bayi Rohingya juga banyak digorok hingga meninggal.
Lee ingin Commission of Inquiry (COI) PBB untuk menginvestigasi kekerasan yang dilakukan militer terhadap suku Rohingya baik yang terjadi pada 2012 maupun 2014. Dewan bisa meminta COI melakukan investigasi sebelum akhir bulan ini.
Namun para pemain kunci termasuk Uni Eropa belum mendukung seruan Lee. Mereka belum mendukung seruan Lee karena takut merusak investigasi PBB yang bisa mengancam demokrasi yang masih rapuh di Myanmar.