REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Para direktur Biro Investigasi Federal (FBI) dan Badan Keamanan Nasional (NSA) akan memberikan kesaksian dalam sidang pekan depan terkait klaim penyadapan dan bahwa Rusia mencampuri proses pemilihan presiden Amerika Serikat 2016.
Rencana kehadiran mereka diungkapkan oleh Komite Intelijen Dewan Perwakilan Rakyat AS, Rabu (15/3). Para pemimpin Komite mengatakan mereka tidak yakin Trump Tower disadap pada masa kampanye pemilihan presiden.
Ketua Komite asal Partai Republik Devin Nunes dan ketua fraksi Demokrat, Adam Schiff mengatakan kepada para wartawan mereka tidak percaya telepon-telepon Presiden Donald Trump telah disadap karena Trump menyatakan klaim tersebut tanpa memberikan bukti.
Namun, para ketua menginginkan FBI memberikan keterangan apa pun dalam sidang komite Senin depan.