REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Seorang pekerja lembaga Australian Aid yang diculik di Afghanistan telah dibebaskan. Perempuan itu diculik pada November tahun lalu di ibu kota Afghanistan, Kabul.
Media lokal melaporkan, pada saat itu, dia diculik di bawah todongan senjata. Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) telah mengeluarkan pernyataan yang menegaskan wanita itu sekarang telah bebas.
DFAT tidak memberikan informasi apa pun tentang bagaimana, atau mengapa, wanita ini dibebaskan. "Kami berterima kasih kepada pihak berwenang di Afghanistan atas dukungan dan bantuan mereka. Pemerintah Australia terus memberikan dukungan konsuler," kata DFAT.
"Keluarga [wanita itu] menyambut kepulangannya dengan selamat dan meminta media menghormati privasi mereka saat ini," kata DFAT.
Afghanistan telah diwarnai oleh kasus penculikan, dengan beberapa pekerja bantuan luar negeri yang diculik, termasuk dari Australia. Kerry Jane Wilson, yang diculik dari kantor sebuah lembaga amal di sebelah timur Kota Jalalabad, dibebaskan pada Agustus tahun lalu.
Tapi seorang warga Australia lainnya yang bekerja sebagai seorang guru di Universitas Amerika di Kabul juga telah diculik, bersama dengan rekannya seorang warga Amerika, pada bulan yang sama. Uang tebusan sering menjadi motif penculikan di Afghanistan, namun pemerintah belum mengatakan apakah tuntutan itu juga berlaku dalam kasus ini.
Pemerintah Australia enggan mengungkapkan informasi tentang penculikan, dengan alasan perhatian terhadap kasus-kasus penculikan ini hanya akan mendorong terjadinya kasus penculikan lebih lanjut di wilayah tersebut.
Diterjemahkan pada pukul 15:30 WIB, 15/3/2017 oleh Iffah Nur Arifah dari artikel Bahasa Inggris disini.