Kamis 16 Mar 2017 12:21 WIB

3.300 Anak Mesir Keracunan Makanan di Sekolah

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
keracunan makanan (ilustrasi)
Foto: kidshealth.org
keracunan makanan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Lebih dari 3.300 anak di Mesir dilarikan ke rumah sakit karena makanan beracun. Insiden yang terjadi pada Selasa (14/3) itu terjadi di sejumlah sekolah dasar yang dikelola pemerintah.

Keracunan massal yang terjadi di provinsi Sohad, utara Luxor ini menjadi salah satu kasus keracunan terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Mesir diingatkan kembali tentang keamanan pangan.

Otoritas menduga makan siang anak-anak itu terkontaminasi. Saat ini penyelidikan masih berlanjut. Sampel dari makanan berisi keju, roti, dan wijen kering masih dalam analisis tim keamanan pangan.

Dilansir dari New York Times, Rabu (15/3), sebagian besar korban adalah anak-anak berusia kurang dari 12 tahun. Seorang pejabat Sohag, Ahmet Nashaat mengatakan korban mulai muntah-muntah satu jam setelah makan siang.

Total ada 3.353 anak yang sakit dan dilarikan dengan sedikitnya 50 ambulans dari sekolah. Sejak Selasa, baru sekitar 17 anak yang sudah diizinkan pulang. Tidak ada korban jiwa atau kritis yang dilaporkan.

Kritik dan keluhan mulai bermunculan terkait dengan kualitas makanan sekolah pemerintah. Untuk meredakan kemarahan publik, Gubernur Sohag, Ayman Abdel-Moneim telah menghentikan distribusi makanan.

Pemerintah juga meminta evaluasi terhadap cara penyimpanan makanan dan distribusinya ke sekolah. Kasus pada Selasa bukan keracunan massal pertama di Mesir, awal bulan ini, lebih dari 214 anak juga mengalami keracunan karena makanan sekolah di provinsi Minya dan Assiut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement