Ahad 19 Mar 2017 01:20 WIB

Uni Eropa tidak Khawatir Pengaruh Brexit

Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker (kanan), berbicara dengan Perdana Menteri Inggris David Cameron menjelang pertemuan di markas Uni Eropa di Brussels, Selasa, 28 Juni 2016.
Foto: AP Photo/Geert Vanden Wijngaert
Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker (kanan), berbicara dengan Perdana Menteri Inggris David Cameron menjelang pertemuan di markas Uni Eropa di Brussels, Selasa, 28 Juni 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN – Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker menegaskan, keluarnya Inggris Raya dari Uni Eropa tidak akan berdampak luas bagi persatuan tersebut. Dia percaya, negara-negara anggota Uni Eropa tak akan mengikuti jejak Brexit.

“Tidak. Contoh dari Inggris akan menyadarkan negara mana pun (anggota UE) bahwa tidak perlu keluar dari Uni Eropa,” kata Juncker saat diwawancarai koran Bild am Sonntag, Sabtu (18/3).

Secara kelakar, ia menambahkan bahwa negara-negara Uni Eropa kini lebih saling menyayangi. “Negara-negara anggota akan jatuh cinta satu sama lain dan meningkatkan komitmennya pada Uni Eropa,” lanjut dia.

Belakangan ini, Uni Eropa menggiatkan promosi nilai-nilai Eropa sebagai masa depan kawasan tersebut. Pekan depan, akan ada pertemuan di Roma, Italia, yang menandai 60 tahun usia UE.

Terhadap Inggris Raya, UE tidak lagi memperlakukannya sebagai anggota. Di sisi lain, menurut dia, negara tersebut semestinya juga menyadari statusnya kini.

“Sikap tebang pilih itu tak mungkin,” kata dia. Pada masa mendatang, Juncker yakin akan banyak negara-negara Eropa yang hendak bergabung ke dalam persatuan ini.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement