Rabu 22 Mar 2017 08:54 WIB

Inggris Batasi Ukuran Barang Bawaan Penumpang dari Timur Tengah

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Ilham
Bandara Heathrow, Inggris.
Foto: EPA
Bandara Heathrow, Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemerintah Inggris mengumumkan larangan membawa alat elektronik yang lebih besar daripada laptop bagi para penumpang pesawat dari Turki, Lebanon, Yordania, Mesir, Tunisia, dan Saudi Arabia. Enam maskapai Inggris British Airways, EasyJet, Jet2, Monarch, Thomas Cook, Thomson dan delapan maskapai asing terkena larangan ini.

Menteri Tansportasi, Chris Grayling mengatakan, Inggris cukup dekat dengan AS dan memahami kebijakan AS. "Kami sadar larangan ini membuat frustasi, namun kami akan bekerja untuk meminimalkan dampaknya," katanya seperti dilansir Guardian, Selasa, (21/3).

Prioritas Pemerintah Inggris, ujar dia, adalah menjaga keamanan keamanan warga Inggris. Pemerintah tak melarang orang pergi atau datang dari negara-negara yang terkena aturan tersebut. "Kami tetap terbuka untuk bisnis. Orang-orang tetap diperbolehkan terbang kemari, namun mengikuti prosedur keamanan yang berlaku," kata Grayling.

Pemerintah Inggris menekankan larangan itu tak terkait dengan larangan Trump terhadap warga negara mayoritas Muslim pergi ke AS. Namun larangan yang diberlakukan Inggris hanyalah sebagai respon terhadap evolusi metode terorisme.

Para penumpang dari negara-negara yang terkena larangan itu tak boleh membawa telepon, laptop, tablet yang besarnya lebih daru smartphone normal berukuran 16cm x 9.3cm x 1.5cm (6.2in x 3.6in x 0.5in).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement