REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden Cina Xi Jinping menerima kedatangan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu di Beijing. Dalam pertemuan itu, ia memberikan pendapat jika terciptanya perdamaian Israel dan Palestina akan menjadi kebaikan bagi dua sisi.
Kemenlu Cina mengabarkan, Jinping turut menyampaikan kalau Cina memiliki hubungan yang semakin dekat dengan negara-negara di kawasan itu. Karenanya, kedamaian dan kestabilan dinilai akan mengembangkan perjanjian di Timur Tengah dengan kepentingan umum, termasuk dari Cina dan Israel. "Cina mengapresiasi Israel bila mengabil usulan dua negara sebagai dasar untuk menangani isu Israel-Palestina," kata Jinping seperti dilansir Gulf Today, Rabu (22/3).
Ia menekankan, hidup berdampingan secara damai akan baik bagi kedua belah pihak, dan itu merupakan keinginan dari masyarakat internasional. Sedangkan, Netanyahu dikabarkan cuma mengagumi kemampuan Cina, terutama posisinya di panggung dan dalam sejarah dunia. "Israel dapat menjadi pasangan sempurna bagi Cina dalam pengembangan berbagai teknologi yang mengubah cara kita hidup," ujar Netanyahu.
Utusan Cina sendiri terkadang mengunjungi Israel dan Palestina, tapi sejumlah upaya yang selama ini coba diberi untuk menyelesaikan sengketa belum berdampak besar. Cina, secara tradisional turut memiliki hubungan yang cukup baik dengan Palestina.
Kunjungan Netanyahu sendiri berselang beberapa hari setelah Cina menjamu Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud, yang menghasilkan kesepakatan senilai 65 miliar dolar AS. Namun, bagaimanapun, Timur Tengah tetaplah asing bagi Cina karena sedikitnya pengalaman dan suasana politik yang tidak stabil.