Sabtu 25 Mar 2017 04:45 WIB

Sekolah di Kanada Hentikan Pengiriman Siswa ke AS

Red: Ilham
Siswa Muslim di Hamilton, Kanada
Foto: thespecs
Siswa Muslim di Hamilton, Kanada

REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Dewan sekolah terbesar Kanada beserta organisasi nasional Girl Guides telah membatalkan rencana kunjungan ke Amerika Serikat karena ketidakpastian soal siapa saja yang diizinkan masuk ke AS.

Dewan Sekolah Distrik Toronto, yang membawahi lebih dari 250 ribu siswa, pada Rabu, mengeluarkan keputusan yang meminta sekolah untuk menangguhkan kunjungan para siswa mereka ke AS.

Juru bicara Dewan, Ryan Bird mengatakan, dewan telah mengikuti perkembangan menyangkut perintah eksekutif Presiden AS Donald Trump, yang melarang warga sejumlah negara berpenduduk mayoritas Muslim memasuki AS. Baik versi pertama maupun versi kedua larangan Trump itu telah dimentahkan oleh pengadilan AS.

"Karena ketidakpastian menyangkut perintah kedua itu dan apakah (perintah) akan terus diterapkan, kami harus mengambil keputusan," tulis Bird salam surat elektronik.

Menurut Bird, dewan telah mendapat beberapa pertanyaan dari kalangan siswa, orang tua siswa, serta staf soal status kunjungan ke AS. Bird tidak bersedia mengatakan jumlah siswa yang akan terkena dampak dari larangan Trump itu. "Tapi bisa dikatakan bahwa siswa-siswa kami di seluruh negeri menyebut-nyebut soal perintah eksekutif (Trump)," katanya.

Organisasi Girl Guides Kanada telah mengambil langkah serupa awal bulan ini. "Keputusan operasional kami untuk membatasi kunjungan ke AS pada saat ini adalah langkah yang sulit, tapi alasannya satu-satunya adalah untuk memastikan semua putri dan perempuan di Guiding bisa berpartisipasi semuanya dalam kunjungan-kunjungan yang diselenggarakan oleh Guiding, ke mana pun tujuannya," tulis organisasi itu dalam pernyataan di lamannya.

Meski diakui tidak mudah mengambil keputusan itu, namun mereka ingin menurunkan risiko para anggota mengalami kesulitan di perbatasan. Ini juga untuk memastikan bahwa tidak ada satu anggota pun yang tidak bisa ikut. "Dewan-dewan sekolah dan organisasi kepemudaan lainnya juga sedang mempertimbangkan untuk mengambil keputusan yang sama," katanya.

Dewan sekolah Ottawa-Carleton di ibu kota negara Kanada telah meminta para orang tua untuk memberikan tanggapan terhadap penangguhan kunjungan. "Para orang tua tidak menginginkan kunjungan (ke AS) dibatalkan," ujar juru bicara Dewan sekolah Ottawa-Carleton, Sharlene Hunter, melalui surat elektronik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement