Sabtu 25 Mar 2017 21:13 WIB

Profil Pelaku Teror London Diluar Dugaan Intelijen

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Budi Raharjo
Warga menolong korban terluka di Westminster Bridge, London, Rabu (22/3). Lima orang tewas dan 40 luka dalam serangan di parlemen Inggris.
Foto: REUTERS/Toby Melville
Warga menolong korban terluka di Westminster Bridge, London, Rabu (22/3). Lima orang tewas dan 40 luka dalam serangan di parlemen Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID,BIRMINGHAM -- Sebelum membunuh empat orang di London, Khalid Masood oleh intelijen hanya dianggap sebagai kriminal yang tak begitu berbahaya. Polisi Senior Kontra Terorisme Mark Rowley menilai Masood melakukan serangan di Westminster karena terinspirasi terorisme internasional.

"Usia Masood juga tak cocok dengan profil milisi penyerang. Milisi biasanya berusia kurang dari 30 tahun," kata Rowley, Jumat, (24/3), seperti ditulis reuters.

Senior Research Fellow di Royal United Services Institute London, Shashank Joshi mengatakan, laporan MI5 berdasarkan studi dari ratusan ekstremis Inggris merupakan kelahiran separuh Inggris.

"Masood bukanlah tipe orang Inggris yang pindah agama dan memiliki jejak kriminal. Ia tak seperti ekstremis lain yang biasanya lebih muda. Kami tak tahu berapa lama ia menjadi radikal," kata Joshi.

Jika ia jadi radikal saat dipenjara, ini akan menjadi jalur umum. Mengingat banyaknya keragaman ekstremis, Masood tak terlihat terlalu biasa.

Detektif saat ini menanyai 11 orang yang ditahan. Mereka juga menangkap dua orang di Inggris tengah dan Inggris barat laut.

Tetangga Masoos Iwona Romek mengatakan, ketika ia melihat foto-foto di televisi dan di koran mengenai pelaku penyerangan di Westminster, saya mengenal pelakunya. Ia adalah pria yang tinggal di sebelah rumah saya.

"Ia memiliki anak yang masih kecil berusia 5 atau 6 tahun. Ia tinggal bersama wanita Asia. Kelihatannya ia merupakan orang yang baik, ia merawat tamannya dengan baik," ujar Romek.

Pada Desember lalu, ujar dia, tiba-tiba dia pindah rumah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement