REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Donald Trump sempat mengkritik Barack Obama karena bermain golf saat menjabat sebagai presiden Amerika Serikat. Kini, Trump seperti menjilat ludah sendiri karena ia juga melakukannya, bahkan dengan intensitas yang lebih tinggi.
Baru sembilan pekan menjabat sebagai presiden, Trump tercatat sudah 12 kali berlibur dengan bermain golf. Dalam liburan bermain golf ke-12 ini, Trump memilih aset pribadinya, Trump National Golf Club di Virginia. Dengan ini, sudah delapan pekan berturut-turut Trump melakukan kunjungan ke aset pribadinya.
Tiap perjalanan yang dilakukan Trump untuk bermain golf diperkirakan menghabiskan dana tiga juta dolar Amerika (sekitar Rp 39,9 miliar). Jika perkiraan itu benar, maka seluruh perjalanan Trump bermain golf sejauh ini sudah membebani para pembayar pajak sebesar 36 juta dolar Amerika (sekitar Rp 478,8 miliar).
Para pengamat mengkritisi tindakan Trump yang boros dalam menghabiskan dana pemerintah. Para pengamat bahkan menyinggung dan membandingkan dana yang dihabiskan Trump untuk berwisata akhir pekan dengan keputusan pemerintah dalam membatasi dana untuk seni dan keamanan sosial. Menurut para pengamat, jika Trump mengurangi wisata akhir pekannya, maka dana untuk seni dan keamanan sosial tidak perlu dipotong.
Terkait kemungkinan Trump mengurangi kegiatan liburan akhir pekannya demi menghemat uang pajak, pihak Gedung Putih memberi jawaban yang cukup mencengangkan. Sekretaris Pers Gedung Putih Sean Spicer mengatakan Presiden Trump selalu jalan-jalan.
"Pak Presiden akan terus pergi dan berjalan-jalan ke seluruh negeri dan melakukan pertemuan untuk menyelesaikan masalah negara," kata Spicer seperti dilansir Independent, Sabtu (26/3).
Spicer juga melakukan pembelaan terhadap Trump. Ia mengatakan meski melakukan perjalanan ke Trump National Golf Club, bukan berarti Trump bermain golf di sana.
Sebelumnya, Trump pernah memberi kritik keras pada Obama karena menyisihkan waktu untuk bermain golf pda Oktober 2014 lalu. Kritik yang sama juga ia lontarkan pada Mei 2016.
Terkait hal ini, Gedung Putih tidak memberikan respons langsung.