Ahad 26 Mar 2017 12:57 WIB

PKB: Dengan Mengaji Alquran, Umat Islam tak Mudah Saling Mengafirkan

Mengaji (ilustrasi).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Mengaji (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DKI Jakarta, Hasbiyallah Ilyas, mengatakan, dengan menghafal dan mengkaji ayat suci Alquran, umat Muslim tidak akan dengan mudah menghina atau mengkhafir-kafirkan saudaranya sesama Muslim.

"Jakarta patut berbangga karena setiap pekannya telah mengkhatamkan Alquran sebanyak 100 ribu kali. Ini tradisi Nahdlatul Ulama yang harus terus dilakukan," kata Hasbi, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Ahad.

Hasbi berharap dengan membudayakan kembali gerakan mengaji, tidak ada lagi umat Muslim di Jakarta dengan mudah mengkhafir-kafirkan umat Muslim lainnya. "Gerakan Jakarta Mengaji " yang merupakan turunan dari "Gerakan Nusantara Mengaji" harus terus disiarkan ke seluruh antero pelosok Jakarta.

"Jakarta Mengaji sebagai sarana bermunajat kepada Allah SWT. Selain itu, untuk menghidupkan tradisi kultur ahlus sunnah wal jamaah," tuturnya saat menggelar kegiatan 'Jakarta Mengaji' di Lapangan Pejaten, Sabtu (25/3).

Ia mengatakan, akhir-akhir ini Jakarta telah banyak dimasuki aliran-aliran yang menggerus pemikiran ahlus sunnah waljamaah. Bahkan, dengan mudahnya masyarakat mengkafirkan sesama Muslim. "Dengan Jakarta mengaji, Jakarta akan semakin sejuk, tenteram dan damai," ucapnya.

Tokoh PKB sekaligus kiai NU, KH Rosyadi menegaskan, Jakarta Mengaji merupakan rangkaian kegiatan DPW PKB DKI Jakarta dalam rangka melanjutkan tradisi Nusantara Mengaji.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement