REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY -- Otoritas Lembaga Pemasyarakatan Israel (IPS) mencegah warga Palestina di Penjara Ktiziot berkumpul untuk mengenang kematian pejuang Hamas Mazen Fuqahaa yang tewas ditembak orang tak dikenal.
Organisasi pembela hak tahanam Palestina, Muhjat al-Quds Foundation mengatakan IPS membubarkan tahanan Palestina yang berkumpul untuk mendoakan Fuqahaa. Berdasarkan surat seorang tahanan di lapas Negev, IPS juga melarang para tahanan di lapas Negev melakukan kegiatan apapun yang ditujukan dalam rangka menunjukkan solodaritas bagi Fuqahaa.
Seperti dilansir Ma'an News, Ahad (26/3), penulis surat tersebut juga menyebut otoritas penjara menempatkan anggota pejuang Islam Jumaa Abdullah al-Tayih dalam sel isolasi bersama tiga pejuang Hamas lainnya. Tapi mereka sempat menolak dimasukkan dalam sel isolasi.
Tindakan semacam itu disebut sering digunakan IPS untuk menekan tahanan Palestina. Namun juru bicara IPS sendiri belum memberi klarifikasi atas kejadian di penjaran Ktziot tersebut.
Mazen Fuqahaa merupakan petinggi Hamas. Fuqahaa tewas pada Jumat (24/3) setelah ditembak empat peluru di kepalanya. Senapan yang digunakan menembak Fuqahaa bahkan dilengkapi peredam suara. Fuqahaa dicegat saat hendak memasuki kawasan permukiman di selatan Gaza.
Fuqahaa sendiri pernah ditahan otoritas Israel dan dibebaskan pada 2011 sebagai bagian pertukaran tahanan penjara Gilad Shalit. Berdasarkan informasi organisasi solidaritas tahanan Palestina, Samidoun, Fuqahaa sudah tiga kali ditahan Israel sejak 2002. Israel menuding Fuqahaa merencanakan bom bunuh diri.
Baca juga, Marah dengan Zionis, Hamas Tutup Perbatasan Gaza-Israel.