REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih telah mengumumkan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi akan melakukan kunjungan resmi ke Amerika Serikat (AS) pada 3 April mendatang. Kunjungan tersebut akan dimanfaatkan kedua negara untuk membahas sejumlah isu penting.
Dalam sebuah pernyataan resminya, Gedung Putih mengatakan Presiden AS Donald Trump akan menggunakan kunjungan al-Sisi untuk membangun hubungan positif antara Mesir dan AS. "Mereka akan membahas berbagai isu bilateral dan regional, termasuk tentang bagaimana mengalahkan ISIS dan menciptakan perdamaian serta stabilitas di kawasan itu (Irak dan Suriah)," kata Gedung Putih, seperti dilaporkan laman Al Araby, Rabu (29/3).
Sejak resmi menjadi presiden AS, Trump memang telah menunjukkan niat untuk menjalin hubungan dengan al-Sisi. Meskipun terdapat laporan Sisi banyak melakukan pelanggaran hak asasi manusia di bawah rezimnya.
Kunjungan Sisi ke Washington akan menjadi kunjungan perdana bagi Gedung Putih sejak ia menjadi presiden pada 2014. Pada masa pemerintahan Barack Obama, hubungan Sisi dengan AS sempat menegang. Hal itu disebabkan munculnya dugaan Sisi turut berperan dalam penggulingan presiden Mesir sebelumnya, yakni Mohammed Mursi.