REPUBLIKA.CO.ID, HAMA -- PBB mengungkapkan sekitar 40 ribu warga Suriah, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah mengungsi dari kota Hama dalam sepekan terakhir. Mereka mengungsi karena konfrontasi yang terjadi antara pasukan pemerintah dengan pemberontak atau milisi di sana.
"Sejak serangan pemberontak dimulai pada sepekan lalu, warga telah melarikan diri ke selatan dan barat kota Hama dan kota tetangga Homs, yakni Latakia dan Tartous," kata PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan dalam pernyataan resminya, seperti dilaporkan laman Aljazirah, Selasa (28/3).
Para pengungsi tersebut diperkirakan akan terus berpindah. "Beberapa orang pengungsi berisiko untuk terus berpindah seiring dengan garis depan (konflik) yang terus bergeser," kata PBB.
Pasukan pemerintah Suriah dibantu militer Rusia memang tengah terlibat pertempuran dengan pemberontak di kota Hama. Adapun pihak pemberontak dipimpin oleh aliansi garis keras al-Sham, yang notabene dibentuk oleh sekelompok milisi terafiliasi dengan al-Qaeda di Suriah.
Sejak 21 Maret lalu, milisi pemberontak melancarkan serangan ke beberapa titik di kota Hama. Terutama titik-titik yang telah berhasil direbut oleh pasukan pemerintah dan koalisi dari tangan milisi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika