Rabu 29 Mar 2017 12:18 WIB

Kamboja Resmi Larang Penjualan ASI

Air Susu Ibu yang diperah.
Foto: ist
Air Susu Ibu yang diperah.

REPUBLIKA.CO.ID, Kamboja secara resmi melarang penjualan dan ekspor air susu ibu (ASI) dari perempuan-perempuan yang sedang menyusui di negara itu. Hal ini setelah adanya laporan-laporan yang mengungkap bagaimana perempuan melakukan perdagangan kontroversial tersebut untuk menambah pendapatan keluarga.

Perintah itu dikeluarkan setelah Kamboja sementara waktu menghentikan ekspor ASI yang dilakukan oleh Ambrosia Labs yang berbasis di Utah, yang mengklaim sebagai perusahaan pertama yang memasok ASI dan menyalurkannya ke Amerika Serikat.

ASI tersebut diperoleh dari perempuan-perempuan miskin Kamboja di ibu kota Phnom Penh dan kemudian dikirim ke Amerika Serikat, tempat susu-susu tersebut dipasteurisasi dan dijual seharga 20 dolar AS (sekitar Rp266.470) per kemasan.

Pelanggan perusahaan itu adalah para ibu di Amerika Serikat yang tidak bisa menghasilkan susu dalam jumlah yang cukup untuk bayi mereka.

Pada Selasa, kabinet Kamboja memerintahkan Kementerian Kesehatan untuk bertindak segera untu mencegah pembelian dan pengeksporan ASI dari para ibu di Kamboja menurut surat yang dilihat oleh kantor berita AFP.

"Meski Kamboja miskin dan (hidup) susah, tidak pada tingkat sampai harus menjual susu dari para ibu," tambah pernyataan itu.

Ambrosia Labs membela bisnisnya dalam wawancara sebelumnya, menyatakan model itu mendorong para ibu Kamboja menyusui anaknya dan mendapat penghasilan ekstra sekaligus mengisi kekurangan bank ASI di Amerika Serikat.

Namun UNICEF menyambut larangan itu, mengatakan perdagangan semacam itu eksploitatif dan bahwa kelebihan ASI harus tetap berada di Kamboja, tempat banyak anak kekurangan nutrisi.

"Di Kamboja pemberian ASI eksklusif untuk bayi baru lahir selama enam bulan menurun dari 75 persen pada 2010 menjadi 65 persen pada 2014," kata Debora Comini, perwakilan UNICEF Kamboja dalam satu pernyataan yang dikutip AFP.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement