REPUBLIKA.CO.ID, LAUT MATI -- Para pemimpin Arab mengakhiri pertemuan puncak KTT Liga Arab dengan kesiapan rekonsiliasi bersejarah. Hal itu akan dimulai dari penarikan tanah-tanah yang dirampas dan diduduki Israel sejak tahun 1967.
Komunike dibacakan Sekjen Liga Arab Ahmed Aboul Gheit, yang menerangkan negara-negara Arab akan membicarakan perdamaian Palestina-Israel. Demi mengakhiri konflik, akan dijamin pembentukan negara Palestina berdampingan dengan Israel.
Gheit turut menegaskan, agar negara-negara lain tidak memindahkan Kedutaan Besar ke Yerusalem. Komunike itu menekankan, perdamaian merupakan pilihan strategis, bagi negara-negara Arab.
"KTT telah berakhir dengan pesan perdamaian," kata Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, seperti dilansir Saudi Gazette, Kamis (30/3).
Raja Abdullah II dari Yordania, mengungkapkan syukur atas suksesnya KTT Liga Arab ke 28 tersebut. Ia mengatakan, para pemimpin membahas semua isu dengan sangat transparan, dan pentingnya sinergikan tindakan demi atasi tiap tantangan.
"Walau keadaan dan tantangan yang dihadapi kawasan Arab, KTT Liga Arab sukses berkat para pemimpin Arab," ujar Raja Abdullah II.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel Al Jubeir menuturkan kesediaannya untuk menjadi tuan rumah KTT Liga Arab tahun berikutnya atas permintaan Uni Emirat Arab. Sedangkan, usai memimpin delegasinya, Raja Salman telah kembali ke Riyadh.
Sebelum membuka puncak, Raja Yordania mengutarakan tidak akan ada perdamaian atau stabilitas jika negara Palestina tidak didirikan berdampingan dengan Israel. Maka itu, ia ingin Palestina tetap menjadi isu sentral Timur Tengah.
"Kita perlu mengambil inisiatif untuk mencari solusi untuk semua tantangan yang kita hadapi demi mengakhiri campur tangan asing dalam urusan kita," kata Raja Abdullah II.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengecam kebijakan Israel saat memberi sambutan di puncak KTT. Ia menitikberatkan kecaman terhadap berbagai tindakan yang dianggap merusak solusi damai dua negara.
"Pemerintah Israel sejak 2009 merusak solusi dua negara dengan mempercepat tempo pembangunan pemukiman dan penyitaan tanah," ujar Abbas.
Senada, Sekjen PBB Antonio Guterres mendukung solusi dua negara sebagai jalan untuk terciptanya perdamaian antara Palestina dengan Israel. Karenanya, ia meminta KTT Liga Arab memastikan itu dapat terwujud.
"Pastikan Palestina dan Israel dapat mewujudkan aspirasi nasional mereka dan hidup dalam perdamaian, keamanan dan martabat," kata Guterres.