Jumat 31 Mar 2017 05:33 WIB

Dubes Rusia untuk Indonesia Turut Komentari Konflik Mosul

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin.
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin mengomentari pertempuran antara pasukan koalisi, yakni Amerika Serikat (AS) dan Irak dengan milisi pemberontak di Mosul. Menurutnya, para penasihat militer AS harus mempertimbangkan ketika hendak menggunakan artileri berat, kendaraan lapis baja, serta serangan udara dalam peperangan di Mosul.

Hal ini untuk menghindari tewasnya warga sipil seperti yang terjadi belum lama ini. Galuzin mengatakan, berdasarkan informasi yang diterimanya, saat ini pertempuran antara pasukan koalisi dengan milisi sedang terjadi di bagian barat kota Mosul. “Dan (daerah barat Mosul) dihuni lebih dari 750 ribu warga sipil,” katanya seperti tertulis dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (30/3).

Dengan jumlah penduduk yang cukup besar, ia menilai pasukan koalisi, khususnya AS patut mempertimbangkan pemakaian artileri berat dan kendaraan lapis baja serta serangan udara dalam pertempurannya. Hal itu agar kesalahan yang terjadi di timur Mosul tidak terulang. “Yaitu tidak memperhatikan kekhususan daerah dan risiko-risiko tewasnya penduduk sipil,” ujar Galuzin.

Menurut data terbuka serta informasi dari pemerintah Irak, sekitar 1.500 warga sipil telah tewas akibat peperangan yang terjadi di timur Mosul. Sedangkan warga yang mengungsi diperkirakan mencapai 160 ribu orang.

Tak hanya korban jiwa dan luka, pertempuran di Mosul juga menyebabkan infrastruktur di sana porak-poranda. Mencakup kantor-kantor pemerintahan, prasarana kendaraan, perumahan, lembaga pendidikan, dan lain-lain.

Menurut Galuzin, bantuan kemanusiaan sangat dibutuhkan oleh rakyat Mosul. “(Bantuan) masih merupakan sumber nafkah utama di kawasan tersebut,” ucapnya.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement