REPUBLIKA.CO.ID, BETLEHEM -- PM Israel Benyamin Netanyahu menyatakan akan mengurangi dukungan dana Tel Aviv untuk PBB sebanyak dua juta Dollar. Keputusan Netanyahu itu, sebagai respons terhadap pernyataan dewan HAM Internasonal PBB yang menyatakan bahwa Israel memberlakukan sistem aphartheid terhadap warga Palestina.
Sementara itu, seperti diberitakan TV2 Israel, kemarin, Kementrian Luar Negeri Israel mengatakan, bahwa dana tersebut akan diberikan oleh Israel kepada negara-negara tertinggal yang mendukung Israel di forum internasional.
Sebelumnya, Komisi Ekonomi dan Sosial untuk Asia Barat (ESCWA).Dalam laporan tersebut, ESCWA jelas menyebutkan bahwa selama ini Israel telah menjalankan sistem atau rezim Apartheid terhadap rakyat Palestina.
Menanggapi hal di atas, Kementrian Luar Negeri Palestina menyatakan, “Tentu saja laporan ini harus mendorong masyarakat Israel agar menekan pemerintahannya untuk segera menghentikan pendudukan dan perluasan pemukiman ilegal, dan praktik apartheid yang dijalankan selama ini.”
Kemenlu Palestina menambahkan, jika hal ini tidak dicegah, maka tidak menutup kemungkinan praktek apartheid juga diterapkan dalam tubuh masyarakat Israel sendiri.
Di sisi lain, pemerintah Amerika Serikat justeru meminta agar laporan ESCWA segera ditarik. Seperti biasa, Amerika Serikat berupaya pasang badan untuk Israel. Sikap itulah yang ditunjukkan oleh Nikki Haley, Dubes tetap Amerika untuk PBB.
Sikap yang serupa juga ditunjukan oleh Sekjen PBB, Antonio Guterres yang mengklaim bahwa laporan tersebut ditulis tanpa musyawarah yang cukup dan konsultasi dengan sekretariat PBB.