Jumat 31 Mar 2017 17:20 WIB

Politikus Jerman Minta Masjid Diregistrasi

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Bilal Ramadhan
Masjid di Jerman.
Foto: Onislam.net
Masjid di Jerman.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Politikus Jerman Jens Spahn meminta pemerintah melakukan resgistrasi terhadap seluruh masjid karena Pemerintah tak tahu jumlah masjid, lokasi masjid serta darimana mereka mendapatkan pendanaan.

Dilansir dari alaraby.co.uk, Jumat (31/3) Spahn yang juga pendukung Kanselir Angela Merkel mengatakan harus ada sebuah aturan untuk Islam dalam mengatur masjid di Jerman. Pemerintah harus memastikan khutbah yang transparan.

"Pemerintah Jerman harus tahu apa yang terjadi di masjid-masjid," ujar dia.

Dia juga mewajibkan imam masjid untuk ujian bahasa dan mereka harus menyampaikan khutbah dalam bahasa Jerman untuk mengurangi prasangka terhadap muslim. Sejak 2002, banyak pengkhutbah datang ke Jerman menggunakan kapal dan didanai oleh luar negeri.

Wakil Kanselir Jerman Sigmar Gabriel meminta menutup masjid yang terhubung dengan Islam Salafi. "Masjid Salafi harus dilarang, masyarakat harus dibubarkan dan pengkuthbah harus diusir sesegara mungkin," jelas dia.

Ada sekitar 4,5 juta muslim di Jerman  sekitar 5 persen dari populasi penduduknya. Hanya sekitar 9.700 orang yang mengakui mereka beraliran salafi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement