REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Hampir 80 persen anak-anak perempuan berusia 15 tahun di Australia saat ini telah diimunisasi terhadap Human Papilloma Virus (HPV), demikian data terbaru yang dirilis oleh Institut Kesehatan dan Kesejahteraan Australia (AIHW).
Imunisasi HPV dapat mencegah beberapa jenis kanker, termasuk kanker mulut rahim atau kanker serviks dan kondisi lainnya seperti kutil kelamin. Sejak vaksinasi HPV digelontorkan sebagai program berbasis sekolah untuk anak-anak perempuan tahun 2007, terdapat peningkatan yang signifikan dalam hal jumlah anak perempuan berusia 15 tahun yang terlindungi virus HPV.
Michael Frost, kepala kelompok kerangka kerja kinerja dan akuntabilitias kesehatan pada AIHW mengatakan, secara nasional angka ini terus meningkat sejak 2012-2013.
Presentase anak-anak perempuan yang sudah diimunisasi penuh pada usia 15 tahun secara nasional telah meningkat dari 72 persen [ada tahun 2012 – 2013 menjadi sekitar 74 persen pada tahun 2013 – 2014, dan hampir 79 persen pada tahun 2014-2015.
“Ini merupakan hasil yang bagus dan kami melihat adanya perbaikan dari 20 hingga 31 dari apa yang kami namakan wilayah-wilayah Jaringan Kesehatan Primet (PHN) di seluruh Australia,” katanya.
“Dengan area-area Blue Mountain dan Sydney Barat dan NSW tampak mengalami peningkatan terbesar sejak tahun 2014-2015, meningkat dengan lebih dari 12 persen sejak 2013-2014.”
Data imunisasi HPV ini bervariasi di seluruh Australia. “Mulai dari dataran tinggi di Murrumbidgee di NSW dengan angka imunisasi 86 persen, turun ke 67 persen di Tasmania dan 69 persen di Australia bagian Selatan dan 70 persen di Gold Coast,” katanya.
Frost mengatakan kawasan-kawasan setempat dengan angka imunisasi HPV yang lebih rendah dari yang diharapkan akan didorong untuk memperbaiki jangkauan imunisasi mereka melalui kampanye kesehatan yang ditargetkan.
“Kami menempatkan informasi ini untuk membantu orang-orang di wilayah setempat tersebut, siapa yang mengenal wilayah ini dengan baik. Siapa yang tahu bagaimana program ini dijalankan di kawasan tersebut,” katanya.
Dan siapa yang mengentahui apa yang mungkin dilakukan untuk memperbaiki tingkat imunisasi HPV ini.”
Remaja putra juga perlu divaksinasi HPV
Vaksinasi HPV ini awalnya digelontorkan untuk anak-anak sekolah perempuan, tapi vaksinasi ini sama pentingnya bagi anak laki-laki. “Kebanyakan anak-anak mungkin mengenal risiko kanker serviks dari infeksi HPV, tapi ada juga jenis kanker lainnya yakni kanker vulva, kanker vagina, kanker penis, kanker anus, kanker mulut, kanker tenggorokan yang juga dapat berisiko diderita akibat HPV.”
Dia mengatakan pada 2013 program vaksinasi HPV ini juga dilaksanakan untuk anak laki-laki. “Alasan melakukan vaksinasi ini adalah karena vaksin ini sudah jelas dapat melindungi individu yang telah mendapatkan vaksinasi,” katanya.
“Tapi vaksinasi ini juga penting untuk memperlambat penyebaran virus dan untuk membantu orang-orang yang tidak divaksinasi, untuk alasan apa pun, dengan memastikan kalau virus itu juga dikendalikan.”
Ini merupakan tahun pertama program imunisasi HPV juga disediakan bagi anak laki-laki. Frost mengatakan secara nasional ada dua per tiga anak remaja laki-laki yang sekarang terlindungi dan dia mengatakan mereka mendorong seluruh anak laki-laki memanfaatkan program vaksinasi ini.
“Secara nasional kita telah melihat angka sebesar 57 persen anak laki-laki berusia 15 tahun mendapatkan imunisasi penuh terhadap HPV pada tahun 2014-2015. Kami mendorong semua orang yang memenuhi kriteria vaksinasi HPV ini untuk memvaksin dirinya, laki-laki maupun perempuan,” katanya.
Diterjemahkan pada pukul 06 :00 WIB, 31/3/2017 oleh Iffah Nur Arifah dan simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.