REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Wakil pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Ayad Al Jumaili dilaporkan tewas dalam serangan udara, Sabtu (1/4). Ia diyakini merupakan pemimpin kedua yang tertinggi di kelompok militan itu setelah Abu Bakr Al Baghdadi.
Jumaili diduga terkena serangan bersama dengan komandan ISIS lainnya di Al Qaim, Irak. Pasukan pemerintah di negara itu meluncurkan serangan dalam sebuah operasi bersama dengan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS).
Sejak Oktober lalu, pasukan Irak juga telah meluncurkan serangan ofensif untuk merebut Mosul dari ISIS. Kota terbesar kedua di negara itu sejak 2014 lalu telah berada di bawah kendali kelompok teroris tersebut.
Puluhan ribu warga telah mengungsi dari Mosul. ISIS selama ini kerap menggunakan warga sipil sebagai sandera untuk berlindung dari serangan udara yang diluncurkan oleh pasukan Irak bersama koalisi.
Sementara itu, pemimpin tertinggi ISIS Baghdadi diyakini masih berada di Mosul. Namun, beberapa pejabat AS dan Irak mengatakan ada kemungkinan ia telah pergi meninggalkan wilayah kota itu dan memerintahkan komandan kelompok untuk tetap bertempur di sana.
ISIS juga menghadapi perlawanan di Raqqa, Suriah. Kelompok itu terus bertempur mempertahankan sisa-sisa basis mereka di negara itu.