Ahad 02 Apr 2017 07:00 WIB

Dalai Lama Kritik Penggunaan Istilah Teroris Muslim

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Ilham
Pemimpin spiritual Dalai Lama.
Foto: Ora TV
Pemimpin spiritual Dalai Lama.

REPUBLIKA.CO.ID, GUWAHATI -- Pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, sangat tidak setuju dengan istilah teroris Muslim. Ia mengaku tidak nyaman atas penggunaan istilah tersebut.

Dilansir dari Asian Age, Ahad (2/4), Dalai Lama turut menyuarakan perdamaian di abad ke-21. Hal itu diungkapkan saat menjadi pembicara di peringatan surat kabar The Assam Tribune di Guwahati.

Selain itu, Dalai Lama meminta tradisi sekuler dibuang demi mengurangi penderitaan dan ketegangan global. Peraih Nobel ini menyatakan keengganannya untuk terminologi masyarakat tertentu yang dirasa negativ.

"Penggunaan istilah tersebut adalah salah dan saya merasa tidak nyaman, (sebab) ada pengikut Islam sejati yang serius dan sungguh-sungguh mengikuti Alquran," kata Dalai Lama.

Ia mengajak melihat tindakan oknum-oknum di Myanmar, yang dianggap banyak merugikan umat Islam. Menurutnya, akan selalu ada unsur nakal di semua komunitas, tapi tidak mewakili keseluruhan masyarakat.

"Harus ada upaya untuk menjangkau elemen-elemen ini, tenangkan pikiran mereka dan bertahap memenangkan mereka melalui cinta dan kasih sayang," ujar Dalai Lama.

Ia merasa itu tidak dapat dilakukan dengan berdoa saja, tapi harus memanfaatkan kecerdasan manusia, sehingga bisa membangun abad yang damai. Dalai Lama menyarankan, harus dibangun tradisi dialog untuk memecahkan masalah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement