Senin 03 Apr 2017 09:44 WIB

Korban Tewas Akibat Banjir dan Longsor Kolombia Tembus 250 Orang

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Situasi pascalongsor di Provinsi Putumayo, Kolombia, Ahad (2/4).
Foto: epa
Situasi pascalongsor di Provinsi Putumayo, Kolombia, Ahad (2/4).

REPUBLIKA.CO.ID, MOCOA -- Korban bencana banjir dan tanah longsor di Mocoa, Kolombia, telah mencapai 254 orang. Militer Kolombia mengatakan, 400 lainnya terluka dan 200 orang dinyatakan hilang.

Lebih dari 1.100 tentara dan polisi dikerahkan untuk membantu menggali korban yang terjebak di bawah puing-puing di 17 wilayah yang terkena dampak. Presiden Juan Manuel Santos segera mengunjungi Mocoa, untuk mengawasi upaya penyelamatan dan bertemu dengan keluarga korban.

"Kami akan melakukan segala kemungkinan untuk membantu mereka. Ini telah menghancurkan hati saya," ujar Santos, dikutip AOL.

Banjir dan tanah longsor di Mocoa terjadi pada Sabtu (1/4) pagi. Ratusan warga di kota yang berpenduduk 345 ribu orang itu segera berbondong-bondong untuk mengungsi.

Hujan lebat menyebabkan beberapa sungai meluap, sehingga mendorong sedimen dan bebatuan ke jalan-jalan raya di ibukota Provinsi Putumayo itu. Lumpur tebal juga melumpuhkan akses jalan.

"Hujan deras benar-benar kuat mulai pukul 11.00 hingga 01.00. Ibu mertua saya juga hilang, tapi kami menemukannya hidup-hidup sejauh dua kilometer. Dia menderita cedera kepala, tapi dia sadar," kata warga setempat, Mario Usale (42) yang sedang mencari ayah mertuanya di atas puing-puing bangunan.

Meski longsor telah umum terjadi di Mocoa, namun, bncana skala besar kali ini merupakan tragedi yang menakutkan, yang diperparah dengan kontur tanah berbukit. Sebelumnya, pada 2015, tanah longsor juga menewaskan hampir 80 orang di Salgar , Antioquia.

Baca juga, Longsor di Kolombia, 112 Orang Tewas.

Longsor paling mematikan di Kolombia pernah terjadi pada 1985 di Armero. Bencana itu menewaskan lebih dari 20 ribu orang.

"Ini adalah daerah yang besar. Sebagian besar dari rumah, hancur karena tanah longsor," ujar Walikota Mocoa, Jose Antonio Castro, yang juga kehilangan rumahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement