Senin 03 Apr 2017 13:20 WIB

PBB Minta Negara Teluk Beri Lebih Banyak Bantuan untuk Suriah

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Kondisi pengungsi Suriah di perbatasan Hungaria.
Foto: AP Photo/Darko Vojinovic
Kondisi pengungsi Suriah di perbatasan Hungaria.

REPUBLIKA.CO.ID, KUWAIT -- Wakil Komisaris Badan Pengungsi PBB UNHCR Kelly T. Clements meminta negara-negara Teluk Arab agar memberikan lebih banyak bantuan untuk rakyat dan pengungsi Suriah. Hal tersebut ia sampaikan ketika mengunjungi Kuwait untuk menandatangani perjanjian bantuan senilai 10 juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk pengungsi Suriah di Irak pada Ahad (2/4).

Clements mengungkapkan, PBB sangat menyesalkan dan sedih melihat sekitar lima juta rakyat Suriah harus meninggalkan negaranya akibat perang yang tak kunjung usai selama enam tahun belakangan.

"Bagi kami di UNHCR ini bukanlah sesuatu yang patut kami rayakan. Kami sebenanrnya mencoba untuk tidak membawa banyak perhatian terhadap hal ini sebab ini (pengungsi Suriah) bukanlah cerita yang bagus," kata Clements seperti dilaporkan laman Middle East Monitor, Senin (3/4).

Hingga saat ini, Clements juga mengaku belum melihat adanya kemajuan dari pihak-pihak yang berkonflik di Suriah untuk segera mencapai kesepakatan damai. "Ini berarti pada dasarnya kita belum melihat solusi politik untuk memungkinkan bagi rakyat Suriah untuk pulang ke rumah merea masing-masing dengan aman, sukarela, dan bermartabat," tuturnya.

Ia mengungkapkan, selain lima juta pengungsi yang telah meninggalkan Suriah, terdapat 13,5 juta orang lainnya yang hanya mengungsi di dalam negeri. Mereka kerap berpindah dua hingga empat kali untuk mencari daerah lebih aman.

Kendati demikian, menurut Clements, bukan berarti 13,5 juta rakyat Suriah tersebut tidak menderita dan terhindar dari bahaya. "Mereka terancam mortir. Mereka juga tidak mampu menyekolahkan anak-anaknya. Statistik kami telah menunjukkan bahwa sekitar 1,5 juta anak di Suriah putus sekolah," ucap Clements.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement