REPUBLIKA.CO.ID, SCIKHOLM, SWEDIA -- Romania terus melaporkan kasus baru campak sejak menyebarnya wabah tersebut pada Februari 2016, kendati ada langkah tanggapan tingkat nasional yang disahkan oleh negeri tersebut. Hal itu diungkapkan Pusat bagi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC), Senin (3/4).
Dalam laporan perubahan epidemiologi terkini yang disiarkan pada Senin, ECDV mengatakan Romania melaporkan 3.911 kasus antara September 2016 dan 24 Maret 2017, meskipun ada berbagai langkah termasuk diperkuatnya kegiatan pemberian vaksin.
Pada 2016, sejumlah negara Uni Eropa dan Wilayah Ekonomi Eropa melaporkan wabah campak dan peningkatan jumlah kasus tersebut terus diamati pada 2017.
Wabah campak terdahulu dan saat ini di negara lain Uni Eropa telah berkaitan secara epidemiologi dengan wabah saat ini di Romania, kata Xinhua --yang dipantau di Jakarta, Selasa (4/4) pagi. Namun, pengetahuan tambahan diperlukan untuk melakukan penyelidikan epidemiologi yang berhasil.
Ringkasan laporan mingguan di Eropa memperlihatkan bahwa kasus campak telah dilaporkan di Austria, Belgia, Bulgaria, Denmark, Prancis, Jerman, Hongaria, Italia, Spanyol dan Swedia serta Romania.
ECDC memantau penularan dan wabah campak di Uni Eropa dan Wilayah Ekonomi Eropa setiap pekan melalui peningkatan pengawasan dan kegiatan intelijen epidemik. ECDC, yang bermarkas di Ibu Kota Swedia sejak 2005, bekerjasama dengan lembaga kesehatan di seluruh Eropa untuk memerangi penyakit menular.