Rabu 05 Apr 2017 01:29 WIB

Serangan Gas Sarin Beracun di Suriah Tewaskan 58 Jiwa

Rep: Santi Sopia/ Red: Agus Yulianto
   Pemandangan kota yang hancur, penuh dengan puing-puing yang berserakan akibat perang saudara di Kota Homs, Suriah (Ilustrasi).
Pemandangan kota yang hancur, penuh dengan puing-puing yang berserakan akibat perang saudara di Kota Homs, Suriah (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Sebuah serangan gas kimia di Khan Sheikhoun, Provinsi Idlib Utara, yang dikuasai pemberontak Suriah, dilaporkan telah menewaskan puluhan orang pada Selasa (4/4). Aktivis oposisi menilai, serangan ini boleh dibilang sebagai serangan terburuk dalam perang saudara di negara tersebut dalam kurun enam tahun sejak 2013.

Dilansir Arab News, sebuah rumah sakit di wilayah tersebut ikut hancur. Observatorium Suriah yang berbasis di Inggris untuk kelompok pemantauan hak asasi manusia menyebutkan, korban tewas dari serangan gas itu menewaskan kurang lebih 58 jiwa, dengan 11 di antaranya merupakan anak-anak.

Idlib Media Center juga menyebutkan, serangan telah mengakibatkan puluhan orang tewas. Keseluruhan yang tewas masih belum diketahui penyebabnya, apakah karena lemas atau dikejutkan oleh serangan udara lainnya yang terjadi di daerah sekitar dalam waktu yang sama.

Kasus ini merupakan serangan ketiga dari serbuan penggunana zat kimia dalam kurun sepekan lebih di Suriah. Dua serangan sebelumnya terjadi di Provinsi Hama, di daerah yang tidak jauh dari Khan Sheikhoun. Pada 2013, serangan gas beracun terjadi di pinggiran Damaskus Ghouta yang menewaskan ratusan warga sipil. Menurut laporan PBB, itu merupakan serangan gas sarin beracun terburuk dalam perang sipil Suriah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement