Rabu 05 Apr 2017 15:43 WIB

Hal tak Terduga yang Dilakukan Presiden Afghanistan di Istana Bersama Jokowi

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani
Foto: huffingtonpost.com
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani menyambangi Istana Negara untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Kedatangan ini merupakan rangkaian kunjungan Ghani ke sejumlah negara di Asia Tenggara.

Ghani bersama Rombongan di Istana Merdeka sekitar pukul 12.55. WIB. Ghani langsung disambut Presiden Joko Widodo yang mengenakan kemaja putih dengan dasi berwarna merah.‎ Keduanya kemudian berjalan ke depan Istana Merdeka guna mengikuti upacara penyambutan yang diiringi lagu kebangsaan kedua negara.

Usai upacara penyambutan, Joko Widodo kemudian mengajak Ghani untuk berkeliling dan menemui puluhan siswa-siswi sekolah dasar yang telah didandani pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia.

Ketika bersalaman, terdapat kejadian unik. Setelah mendapat salaman langsung, Presiden Ghani melakukan hak tak terduga dengan mencium kepala beberapa anak yang dia salami. Joko Widodo yang berada di samping Ghani langsung tersenyum melihat adegan tersebut. Meski demikian, tak semua siswa-siswi yang menjadi penerima tamu dicium Ghani.

Setelah berkeliling dan menyapa para penerima tamu, Presiden Ghani kemudian diajak Joko Widodo untuk bersantai di teras belakang Istana Merdeka yang mengarah ke Taman di tengah Istana Negara. Sambutan yang kerap disebut Veranda Talk pun dilakukan Joko Widodo seperti yang biasa dia lakukan kepada tamu kehormatan negara.

Kunjungan Presiden Ghani merupakan pertemuan pertama antara dua kepala negara sebagai Presiden. Kunjungan Kenegaraan ini merupakan kunjungan pertama kali bagi Presiden Ghani Indonesia, dan Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang dikunjungi oleh Presiden Ghani. Kunjungan Presiden Ghani ke sejumlah negara di Asia Tenggara salah satunya untuk meningkatkan kerjasama Bilateral.

Selama ini Afghanistan merupakan mitra Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dan keamanan melalui penyebaran nilai Islam yang moderat. Hal ini ditandai dengan kerjasama penanggulangan terorisme dan kejahatan lintas negara terorganisir (irregular movement of persons, people smuggling).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement