Rabu 05 Apr 2017 17:17 WIB

Inggris: Serangan Gas Kimia di Suriah adalah Kejahatan Perang

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Teguh Firmansyah
Edlib Media Center merilis foto terduga korban serangan senjata kimia di Kota Khan Sheikhoun, Idlib, Suriah, 4 April 2017.
Foto: Edlib Media Center, via AP
Edlib Media Center merilis foto terduga korban serangan senjata kimia di Kota Khan Sheikhoun, Idlib, Suriah, 4 April 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Amerika Serikat dan Barat menuding pesawat Suriah menjatuhkan senjata gas kimia kepada penduduk Kota Khan Sheikhoun di Provinsi Idlib. Kendati Damaskus menolak tudingan itu.

Duta Besar Inggris untuk PBB Matthew Rycroft mengatakan, insiden tersebut berita yang sangat buruk bagi perdamaian di Suriah. "Ini jelas kejahatan perang dan saya meminta anggota Dewan Keamanan PBB untuk menggunakan vetonya untuk mengubah arah mereka," katanya seperti dilansir BBC, Rabu, (5/4).

Presiden AS Donald Trump mengecam tindakan-tindakan keji yang dilakukan oleh pemerintahan Bashar al-Assad. Ia juga menyalahkan Obama yang lemah terhadap Suriah.

Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson menuding Pemerintah Suriah melakukan aksi yang sangat brutal dan bar-bar. Utusan PBB untuk Suriah Staffan de Mistura mengatakan, serangan gas kimia itu mengerikan dan harus ada identifikasi jelas siapa pihak bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Dewan Keamanan PBB melakukan pertemuan darurat atas seruan Prancis dan Inggris. Insiden di serangan gas kimia di Suriah membuat kalangan internasional marah.

Baca juga,  AS Kecam Bom Rusia dan Suriah yang Tewaskan Oposisi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement