Rabu 05 Apr 2017 22:02 WIB

Trump Salahkan Obama Soal Gas Kimia di Suriah

Rep: arif satrio nugroho/ Red: Budi Raharjo
Foto yang diambil kelompok antipemerintah Suriah Edlib Media Center yang telah diautentifikasi menunjukkan dokter menangani seorang anak menyusul dugaan serangan kimia di Kota Khan Sheikhoun, Idlib, Suriah, 4 April 2017.
Foto: Edlib Media Center, via AP
Foto yang diambil kelompok antipemerintah Suriah Edlib Media Center yang telah diautentifikasi menunjukkan dokter menangani seorang anak menyusul dugaan serangan kimia di Kota Khan Sheikhoun, Idlib, Suriah, 4 April 2017.

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON DC -- Menanggapi penggunaan senjata kimia yang mengakibatkan belasan orang tewas, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump memberikan pernyataan bernada kemarahan pada administrasi presiden sebelumnya, Mantan Presiden Obama.

Dalam pernyataannya, seperti yang dilansir The Independent, Trump mengatakan jika serangan gas kimia yang terjadi pada orang-orang tak bersalah, termasuk wanita dan anak-anak tidak bisa diabaikan saja oleh dunia. Aksi kejam oleh rezim Bashar Al-Ashad ini, menurut Trump, meeupakan konsekuensi dari lemahnya dan tidak solutifnya pemerintahan yang lalu, yakni pemerintahan Obama.

Presiden Obama, pada 2012 akan menciptakan garis merah atau larangan keras pada penggunaan senjats kimia. Namin, menurut Trump, nyatanya tidak ada aksi konkret. "Untuk itu, AS berdiri bersama seluruh aekutu di dunia mengutuk penyerangan itu," kata Trump dalam pernyataannya, Selasa (4/4) waktu setempat.

Sekretaris Gedung Putih, Sean Spicer sebelumnya menolak memberitahukan apa yang akan dilakukan administratif Trump menyikapi serangan tersebut. "Namun, Presiden telah berbicara Selasa (4/4) dengan tim keamanan nasional tentang permasalahan ini," kata dia.

Kepala Pusat kesehatan di Idlin mengatakan, lebih dari 50 orang terbunuh dan 300 orang terluka akibat serangan gas kimia. Persatuan Organisasi Medis, sebagai koalisi agensi bantuan Internasilmal yang membiayai rumah sakit di Suriah mengatakan, sekitar 100 orang meninggal akibat serangan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement