Kamis 06 Apr 2017 07:21 WIB

Hamas Tawarkan Pekan Penebusan untuk Kolaborator Israel

Rep: Crystal Liestia Pernama/ Red: Agus Yulianto
Agen Israel menyamar wanita Muslimah Palestina (Ilustrasi)
Agen Israel menyamar wanita Muslimah Palestina (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALAH -- Hamas menawarkan kepada Israel pekan penebusan kolaboratornya untuk menghindari penangkapan dan hukuman. Hal itu sehubungan dengan tewasnya petinggi militer Hamas di Ezzeddine al-Qassam Brigade, Mazen Faqha, pada bulan lalu.

Seorang pejabat keamanan di Jalur Gaza mengatakan, bahwa badan keamanan Hamas telah meluncurkan kampanye besar-besaran terhadap agen untuk Israel, beberapa kolaborator telah ditangkap. Namun, organisasi mengumumkan akan memberikan amnesti kepada orang-orang yang menyerahkan diri kepada aparat keamanan selama pekan depan.

"Agen yang menyerahkan diri, demi tanggung jawab nasional dan sosial, bisa diberikan perlindungan hukum dan keamanan. Dan kasus mereka akan ditangani dengan kerahasiaan lengkap di luar markas keamanan," demikian pernyataan dari Pimpinan Departemen Dalam Negeri dan Keamanan Nasional Hamas, dikutip Asharq Al Awsat, Rabu (5/4). Hal ini juga berarti agen yang tidak menyerahkan diri akan berada di tangan jasa keamanan.

Pada bulan lalu Faqha ditembak oleh orang tak dikenal di lingkungan Tell al-Hama, Iyad al-Bozum. Faqha pernah mendapatkan pertukaran tawanan dengan Israel pada 2011.

Selama ini, Hamas menuduh Israel yang berada di balik pembunuhan Faqha. Akan tetapi Menteri Pertahanan Israel Avigor Liberman, mengatakan, bahwa negaranya tidak terlibat dalam pembunuhan tersebut. Ia justru menyebutkan bahwa Hamas sering melakukan pembunuhan internal (anggotanya sendiri).

Dengan segera Hamas menolak klaim tersebut. Pihaknya mengatakan, tidak ada yang berpotensi bertanggung jawab terhadap tindak kejahatan itu selain Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement