REPUBLIKA.CO.ID, NORTH ISLAND -- Ribuan warga di pulau North Island Selandia Baru diminta melakukan evakuasi dikarenakan ekor badai Topan Debbie masih terus menerjang pulau itu, mengakibatkan hujan deras dan banjir besar.
Dampak badai Kategori 4 ini masih dirasakan di Selandia Baru dan Australia pada Kamis (6/4), lebih dari seminggu setelah menerjang wilayah daratan di Queensland. Badai ini menyebabkan enam orang meninggal di Australia, menghancurkan kawasan wisata, merobihkan tiang-tiang listrik, dan mematikan operasional tambang batu bara.
Sejumlah besar jalan tertutup atau terblokir tanah longsor di North Island Selandia Baru setelah dua hari hujan deras, meskipun beberapa wilayah telah dipekirakan tidak akan dilanda banjir.
Bandara internasional di ibukota Wellington dibuka kembali pada Kamis pagi setelah cuaca buruk mematikan sistem lalu lintas udara pada Rabu malam, namun penundaan penerbangan masih akan terjadi sementara puluhan wisatawan masih tertahan di bandara.
Tidak ada korban meninggal akibat badai ini, namun pihak berwenang terus mencari seorang pria yang dilaporkan hilang di sebuah sungai yang meluap. Media lokal melaporkan pusat-pusat evakuasi telah dibuat untuk menampung ribuan warga yang menghindari badai, sementara petugas tanggap darurat menggunakan perahu untuk mengevakuasi warga di beberapa daerah yang paling terdampak.
Wilayah Selandia Baru yang bergunung-gunung membuat jalan-jalan rentan terhadap tanah longsor sementara banyak wilayah yang masih belum pulih dari gempa berkekuatan 7,8 pada November lalu.
Kaikoura, kota pantai di pusat gempa itu, terisolir dari wilayah lainnya untuk kedua kalinya dalam enam bulan akibat jalan-jalan penghubung kembali terkena longsor.
Sementara di Australia, banjir besar diperkirakan akan melanda Kota Rockhampton di Queensland pada hari Kamis siang dan merendam kota ini selama dua hari.
Reuters/ABC