REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Sebuah survei terbaru yang dilakukan oleh Angus Reid menemukan bahwa hampir setengah dari warga Kanada memiliki pandangan negatif tentang Islam. Mereka juga tidak mendukung seseorang yang memakai pakaian Islam.
Menurut survei, hanya 29 persen dari warga Kanada yang mendukung muslim memakai burka di depan umum dan 32 persen menyetujui niqab. Sementara itu, untuk penggunaan atribut keagamaan lain seperti Kristen dan Yahudi disetujui sekitar 85 persen warga Kanada.
Dilansir dari therebel.media, Kamis (6/4), survei tersebut juga menyatakan bahwa warga Kanada yang berusia lebih dari 55 tahun memiliki pandangan positif untuk Kristen dan Yahudi daripada warga Kanada yang berusia lebih muda. Sementara itu, generasi millenial lebih menyatakan dukungannya untuk Islam, Budha, Sikh dan Hindu.
Berdasarkan data dari Canada National Household, pada tahun 2011 terdapat sekitar satu juta muslim di Kanada atau sekitar 3,2 persen dari populasi penduduk. Angka ini membuat Islam merupakan agama terbesar kedua setelah Kristen.
Mayoritas Muslim Kanada tinggal di provinsi Ontario dan Quebec. Survei dari Canada National Household tahun 2011 menyebutkan ada sekitar 400 ribu Muslim yang tinggal di Toronto atau 7,7 persen dari total populasi kota. Mereka terdiri dari orang Muslim keturunan India, Pakistan, Iran, Mesir dan Arab.
Adapun komunitas Muslim Montreal mencakup populasi Muslim yang sangat beragam dari Barat/Eropa Selatan, Karibia, Afrika Utara, Timur Tengah, dan anak benua India. Sedangkan di ibu kota Kanada, Ottawa, kebanyakan Muslim keturunan Lebanon, Asia Selatan dan Somalia.
Selain Toronto, Ottawa dan Montreal, hampir setiap daerah metropolitan utama Kanada memiliki komunitas Muslim, termasuk Vancouver (73 ribu), di mana lebih dari sepertiga adalah keturunan Iran, Calgary (58 ribu), Edmonton (46 ribu), Windsor (15 ribu), Winnipeg (11 ribu), dan Halifax (7.000).