Kelompok ini menarget gerai makanan cepat saji yang menawarkan minuman ringan sebagai bagian dari menu untuk anak-anak. Mereka mengatakan orang tua seringkali mengangap air putih akan jadi saat melihatnya di gambar menu anak-anak, namun terjebak dalam situasi pelik ketika anak mereka ditawari minuman ringan sebagai gantinya.

Seorang ibu dua anak asal Adelaide, Kristy Schirmer yang terlibat dalam kampanye ini air putih yang secara otomatis disajikan akan mengurangi stres bagi orang tua yang membawa anaknya ke restoran cepat saji.

"Orang tua semakin tertekan terutama jika antriannya panjang," katanya. "Seharusnya menjadi pilihan utama, hal itu akan membuat urusan lebih mudah."

"Ketika kita melihat gambar air dalam suatu menu, kita berharap mendapatkan sesuatu yang sehat dan itulah yang diinginkan mayoritas orang tua," tambahnya.

Bertanggung jawab

Kelompok advokasi ini menarget McDonald, Hungry Jack, Red Rooster, Pizza Hut, Oporto, KFC dan Chicken Treat, yang mereka klaim melanggar aturan iklan yang sehat. Namun Australian Food and Grocery Council mengatakan perubahan yang diusulkan itu akan berlebihan karena opsi menu untuk keluarga yang saat ini tersedia sudah cukup memadai.

Pelaksana CEO Dr Geoffrey Annison mengatakan meskipun air akan menjadi pilihan yang lebih populer, dia menolak pendapat bahwa ada menu yang disajikan dengan minuman standar.

"Semua orang tua memiliki pilihan ketika mereka pergi ke konter. Mereka dapat memilih air atau memilih susu atau memilih minuman ringan," kata Annison.

"Outlet-outlet ini melayani masyarakat luas sehingga mereka perlu untuk mempertahankan adanya pilihan," katanya.

"Kita perlu mempromosikan pedoman diet dengan air putih sebagai pilihan minuman pertama tapi tentu saja minuman lain juga perlu termasuk minuman ringan sebagai suguhan," ujar Annison.

Jaringan restoran Subway telah menyetujui rencana ini dan sekarang menyediakan minuman ringan pada menu anak-anak hanya kalau ada permintaan. Associate Professor Matthew Hopcraft dari Melbourne University yang turut dalam kampanye ini mengatakan minuman manis berdampak besar pada kesehatan anak-anak melalui obesitas, diabetes tipe 2 dan kerusakan gigi.

"Kita tahu bahwa perusahaan-perusahaan ini perlu lebih bertanggung jawab dalam menawarkan alternatif yang sehat dan menawarkan air putih. Bukan malah menawarkan minuman ringan untuk anak lima atau enam tahun sebagai bagian dari apa yang disebut 'happy meal' mereka, misalnya," katanya.

"Ada hubungan kuat antara konsumsi gula dan kondisi kesehatan yang buruk,' jelas Prof. Hopcraft.

"Satu dari dua anak-anak pada usia enam mengalami kerusakan gigi bayi mereka sehingga sangat ekstrim dan kemudian ada obesitas dan diabetes tipe 2," ujarnya.

Diterbitkan Jumat 7 April 2017 Pukul 13:40 AEST oleh Farid M. Ibrahim dari artikel berbahasa Inggris.