Jumat 07 Apr 2017 16:47 WIB

Serangan Rudal Jelajah Tomahawk Telan Enam Korban

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Kapal perang AS meluncurkan rudal Tomahawk.
Foto: AP
Kapal perang AS meluncurkan rudal Tomahawk.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Militer Suriah mengatakan serangan rudal jelajah tomahawk Amerika Serikat (AS) pada Jumat (7/4) dini hari menyebabkan enam orang tewas. Suriah menganggap serangan tersebut telah melanggar hukum internasional dan menjadikan AS sebagai mitra milisi teroris.

"Sedikitnya enam orang tewas dalam serangan besar pada pagi hari tersebut. Agresi ini adalah pelanggaran terhadap hukum internasional," kata militer Suriah dalam sebuah pernyataan seperti dilaporkan laman Aljazirah.

Adapun alasan penyerangan AS sebagai balasan terhadap serangan kimia mematikan di Idlib pada Selasa (4/4) lalu, militer Suriah menilai hal itu hanya dalih belaka. "Serangan AS dilakukan dengan dalih dari serangan di Khan Sheikhoun, tanpa mengungkapkan fakta secara penuh," ucap militer Suriah.

Baca: Rusia Kecam Serangan Rudal Tomahawk AS Terhadap Suriah

Menurut militer Suriah, serangan rudal jelajah yang menyebabkan kerusakan cukup luas pada pangkalan militer Suriah telah menjadikan AS sebagai mitra atau sekutu dari kelompok teroris.

Militer AS telah meluncurkan 59 rudal jelajah tomahawk untuk menyerang Suriah. Aksi perdana militer AS dalam konflik di Suriah itu dilakukan merespons penggunaan senjata kimia dalam serangan di Khan Sheikhoun, Idlib, yang diduga dilakukan militer Suriah.

Serangan AS tersebut dipuji oleh pasukan oposisi Suriah. Mereka menilai AS harus melakukan aksi militer lanjutan untuk menyerang pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement