Ahad 09 Apr 2017 03:47 WIB

Kelompok Usaha di India Ancam Membunuh Muslim Rohingya

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Andri Saubani
Warga Rohingya, Myanmar
Foto: ROL/Wisnu Aji Prasetiyo
Warga Rohingya, Myanmar

REPUBLIKA.CO.ID, JAMMU -- Satu kelompok usaha berafiliasi dengan sayap kanan Ficci mengancam untuk membunuh Muslim Rohingya. Itu akan dilakukan jika mereka tidak dideportasi dari Jammu dalam waktu satu bulan.

Dilansir dari Times of India, Sabtu (8/4), ancaman itu ada di jalan-jalan Jammu, bersamaan saat sayap kanan Hindu dan kelompok anti-Romeo mengamuk, mengintimidasi dan menyerang orang yang tidak bersalah. Pekan lalu, petani 55 tahun dari Haryana dihentikan dan dipukuli hingga akhirnya meninggal.

Kamar Dagang dan Industri (CCI) Jammu yang berafiliasi dengan Punjab Haryana Delhi (PHD) CCI, mencurigai pengungsi Muslim Rohingya dan Bangladesh sebagai penjahat dan pengedar narkoba. Mereka pun meminta pengungsi dikategorikan sebagai ancaman bagi keamanan publik. "Kamar dagang, tidak akan memiliki pilihan kecuali untuk melakukan identifikasi dan membunuh gerakan melawan penjahat tersebut," kata Presiden CCI Jammu, Rakesh Gupta, Sabtu (8/4).

Ia menekankan, CCI jadi kelompok usaha pertama yang turut menuntut deportasi kepada negara. Gupta merasa, ia tengah berkomitmen untuk melindungi kepentingan rakyatnya untuk melindungi kepentingan rakyatnya sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement