Selasa 11 Apr 2017 15:31 WIB

Izin tak Diberikan, Peringatan Nakba di Israel Terancam Gagal

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Agus Yulianto
Peringatan Nakba (Ilustrasi)
Foto: suaraislam
Peringatan Nakba (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NAZARETH -- Warga Palestina di Israel memperingati Nakba, yakni pengusiran ratusan ribu warga Palestina dari rumah mereka pada tahun 1948. Namun sayangnya, acara peringatan Nakba tahunan tersebut dilarang oleh polisi Israel untuk pertama kalinya dalam sejarah

Penyelenggara Nakba memperkirakan sekitar 25.000 orang akan menghadiri kampanye  tahun ini di sebuah desa yang hancur di Galilee. Pusat bantuan hukum bagi warga Palestina di Israel yang bernama Adalah telah menulis surat kepada kepala hukum Israel. Mereka mengancam akan  mengajukan banding terhadap keputusan Mahkamah Agung yang melarang dilaksanakan kampanye Nakba.

Anggota Parlemen Israel keturunan Palestina, Yousef Jabareen mengatakan, jika izin tak diberikan maka ini menjadi pertama kalinya Kampenye Pulang tak akan dilaksanakan. Padahal, kampanye ini dilakukan setiap tahun sejak 20 tahun yang lalu.

"Ini jelas merupakan keputusan politik. Pemerintah Israel berusaha untuk mendorong generasi baru pemuda Palestina di Israel tersudut. Ini dilakukan untuk mengintimidasi dan membungkam mereka," kata Jabareen seperti dilansir Aljazirah, belum lama ini.

Pemerintah Israel, kata Jabareen, berharap pemuda Palestina melupakan identitas mereka, sejarah mereka, dan koneksi mereka ke terhadap tanah kakek-nenek mereka yang terusir. Tapi, fakta bahwa jumlah peserta kampanye makin banyak dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa mereka tidak pernah lupa. Ini membuat kelompok sayap kanan di Israel marah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement