Rabu 12 Apr 2017 00:20 WIB

ISIS Kuasai Kurang dari Tujuh Persen Wilayah Irak

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Esthi Maharani
ISIS
Foto: Reuters
ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD - Kelompok radikal ISIS saat ini hanya menguasai kurang dari tujuh persen wilayah Irak. Militer Irak mengatakan, luas wilayah kekuasaan ISIS turun tajam dari tiga tahun lalu, saat kelompok itu menguasai 40 persen wilayah Irak.

"ISIS menguasai 40 persen wilayah Irak pada 2014. Pada 31 Maret tahun ini, mereka hanya menguasai 6,8 persen dari wilayah Irak," ujar juru bicara Komando Operasi Gabungan Brigadir Jenderal Yahya Rasool kepada wartawan, Selasa (11/4), dikutip Daily Mail.

ISIS merupakan organisasi teror paling brutal dalam jihad modern yang mengejutkan dunia ketika mengambil alih Mosul, kota terbesar kedua Irak, pada Juni 2014. Puncak kejayaan ISIS diraih pada Agustus di tahun yang sama, ketika mereka berhasil mengambil alih wilayah Irak utara yang menjadi tempat tinggal bagi berbagai kelompok minoritas dan telah berada di bawah kendali Kurdi otonom.

Pasukan Irak dengan dukungan dari pasukan koalisi pimpinan AS kemudian melancarkan serangan besar untuk merebut kembali Mosul pada Oktober 2016. Ribuan pasukan dikerahkan dan serangan udara setiap hari dilakukan.

Irak berhasil merebut kembali kontrol sisi timur kota, yang dipisahkan oleh sungai Tigris, pada Januari. Sejak pertengahan Februari, para militan ISIS bersembunyi di barat Mosul.

Juru bicara koalisi pimpinan AS bersumpah bahwa mereka tidak akan meninggalkan Irak setelah berhasil merebut kembali Mosul. "Setelah tugas tercapai, koalisi akan tetap berada di sini untuk mendukung Irak sebagai mitra kami, untuk membasmi ISIS di setiap sudut Irak," kata Kolonel John Dorrian.

Pasukan koalisi mendapat kritik setelah sejumlah warga sipil tewas di Mosul bulan lalu. Namun, Dorrian mengatakan setiap serangan yang dilakukan pasukan koalisi telah terlebih dahulu dikoordinasikan dengan pasukan keamanan Irak.

"Kami sangat berhati-hati. Kami tidak pernah menargetkan warga sipil," ungkap Dorrian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement