Selasa 11 Apr 2017 23:20 WIB

Menteri Turki Pastikan Serangan Kimia di Suriah Gunakan Sarin

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Dwi Murdaningsih
Foto diambil 4 April 2017, ketika petugas medis Turki memeriksa korban serangan senjata kimia di kota Idlib, Suriah, di rumah sakit di Reyhanli, Hatay, Turki.
Foto: AP
Foto diambil 4 April 2017, ketika petugas medis Turki memeriksa korban serangan senjata kimia di kota Idlib, Suriah, di rumah sakit di Reyhanli, Hatay, Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Menteri Kesehatan Turki Recep Akdag mengungkap senyawa kimia yang menewaskan lebih dari 80 orang di Khan Sheikhoun, Provinsi Idlib, Suriah, pekan lalu. Menurutnya, hasil tes mengkonfirmasi zat yang digunakan dalam serangan saat itu adalah agen saraf jenis sarin.

"Zat telah diidentifikasi dalam tes sampel darah dan urin yang diambil dari korban senjata kimia di Idlib," kata Akdag, dikutip kantor berita Anadolu.

Ia mengatakan, peneliti menemukan adanya asam methylphosphonic isopropil. Asam ini terbentuk dari hasil degradasi sarin yang bereaksi dengan senyawa lain.

Putin Tantang PBB Selidiki Serangan Kimia Suriah

Lebih dari dua lusin korban serangan dibawa ke Turki untuk mendapatkan perawatan. Tiga di antaranya meninggal di sebuah rumah sakit Turki.

Peneliti dari Organisasi Kesehatan Dunia dan Organisasi Pelarangan Senjata Kimia turut berpartisipasi dalam melakukan otopsi korban dan melakukan tes laboratorium untuk mencari tahu senyawa mematikan yang digunakan.

Hasil otopsi yang dilakukan Turki telah dikirim ke Den Haag untuk pengujian lebih lanjut oleh PBB. Sampel tanah juga dibawa melintasi perbatasan dari Idlib untuk pengujian.

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement