REPUBLIKA.CO.ID, LUCCA -- Menteri Luar Negeri Italia Angelino Alfano mengatakan, para menteri luar negeri negara-negara anggota G7 tak mencapai kesepakatan mengenai saran Inggris memperketat sanksi terhadap Suriah dan Rusia.
"Tidak ada konsensus untuk pemberian sanksi baru sebagai metode yang efisien untuk mencapai tujuan kami," kata Alfano, Selasa, (11/4).
Italia menjadi tuan rumah pertemuan G7 di Tuscany. Menurut Italia, gagasan Inggris untuk memperketat sanksi terhadap Suriah dan Rusia tak mendapatkan dukungan yang luas.
Alfano mengaku perbedaan pendapatnya dengan Boris Johnson yang mengangkat masalah ini. "Posisi G7 sangat jelas, kami mendukung sanksi yang telah diberlakukan."
Para pejabat Italia memperkirakan sanksi yang dikenakan pada Rusia usai mencaplok Crimea telah merugikan Italia sekitar empat miliar euro akibat bisnis yang hilang.
Sebelumya, Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson mengatakan, menjelang pertemuan G7, ia ingin membahas sanksi baru atas dugaan serangan senjata kimia pekan lalu di daerah yang dikuasai pemberontak oleh angkatan udara Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Negara-negara Barat menyalahkan Assad atas serangan gas beracun yang menewaskan 87 orang. Namun Assad membantah terlibat dalam serangan itu. Sedangkan Rusia yang mendukung pemerintah Damaskus tetap membela Suriah.
Baca juga, AS Serang Suriah, 59 Misil Ditembakkan.