Rabu 12 Apr 2017 18:43 WIB

Berkat Status Medsos, Ratusan Ayam di Australia tak Jadi Dibunuh

Julie O’Shea (kiri), bersama temannya Elke Meyer, berusaha merumahkan hampir 400 ayam dalam waktu kurang dari dua hari.
Foto: ABC
Julie O’Shea (kiri), bersama temannya Elke Meyer, berusaha merumahkan hampir 400 ayam dalam waktu kurang dari dua hari.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Seorang perempuan di pedalaman negara bagian New South Wales (NSW) berhasil menemukan rumah untuk ratusan ayam yang sedianya dibunuh selama akhir pekan dengan menggunakan Facebook.

Ketika Julie O'Shea mengunjungi peternakan organik Ross Sigley di kota kecil Billinudgel di wilayah Northern Rivers NSW, ia hanya berencana untuk membawa 10 ayam. Tapi malahan, ia membawa pulang hampir 400 ayam.

"Itu murni kecelakaan. Ketika saya bertanya kepada Ross apa yang terjadi dengan ayam yang masih tersisa, ia mengatakan bahwa ia harus membunuh ayam-ayam itu karena sudah berusia dua tahun dan tak lagi banyak bertelur,” tutur Julie.

Ia melanjutkan, "Saya bilang, saya akan mengunggah status di Facebook untuk melihat apakah beberapa teman bersedia mengambil sebagian dari ayam-ayam itu."

Dalam beberapa jam, Julie dibanjiri dengan sejumlah pesan dari orang-orang yang tertarik untuk mengambil ayam-ayam malang itu.

Ross Sigley
Ross Sigley mengatakan, ia begitu lega melihat ayam-ayamnya pindah ke rumah baru.

Supplied: Julie O'Shea

Permohonan daring tersebar luas

Julie mengatakan, permohonan daringnya dibaca oleh sekitar 7.000 orang, dan butuh waktu kurang dari dua hari bagi dirinya untuk menemukan rumah bagi ratusan ayam itu. "Saya mengorganisir sistem pengecekan karena saya khawatir orang-orang akan mendapatkan mereka secara gratis dan mencoba untuk menjual mereka, atau membawa mereka untuk ular peliharaan mereka atau mengumpan anjing," tuturnya.

Ia berujar, "Mereka harus mengunggah gambar kandang ayam mereka dan area di mana ayam-ayam itu akan ditempatkan."

Ia bertemu dengan masing-masing orang yang tertarik di saat mereka datang ke peternakan. "Seorang perempuan ingin ayam putih kecil untuk anak difabel yang ia tangani," kata Julie.

"Ia merawatnya dan satu-satunya buku yang bisa bocah itu baca adalah Hattie the Hen," sambungnya.

Ross Sigley mengatakan, ia begitu lega melihat ayam-ayamnya terhindar dari pembantaian. "Ini hebat. Ternyata, apa yang tadinya akan menjadi akhir pekan yang tak menyenangkan kini menjadi akhir pekan yang benar-benar membahagiakan," sebutnya.

Ia menuturkan, "Ayam-ayam itu akan dimanfaatkan sebagai pupuk atau sesuatu yang lain dan itu bukan sesuatu yang ingin saya kerjakan, sungguh."

Julie
Julie mengatakan, kenyataan komersillah yang membuat ayam usia 18 bulan terpaksa harus dibunuh.

ABC News: Ruby Cornish

Banjir memompa semangat warga

Julie mengatakan, banjir yang baru-baru ini terjadi di NSW Utara mungkin membangkitkan semangat masyarakat untuk membantu. "Saya pikir cerita ini menyentuh orang-orang. Ada warga di Burringbar yang kehilangan seluruh ternak ayamnya," ungkapnya.

"Pada saat seperti ini, masyarakat begitu luar biasa kuat dan peduli. Ini membuat orang-orang bergerak dan ingin membantu. Ini adalah salah satu pengalaman paling menentramkan hati yang saya alami,” imbuhnya.

Operasi penyelamatan berlanjut

Julie mengatakan, operasi penyelamatan itu telah meninggalkannya daftar tunggu warga di wilayah itu yang ingin menyelamatkan ayam-ayam tersebut, dan ia berencana untuk membuat proyek berkelanjutan. "Ini bisa menjadi cara untuk menghubungkan peternak telur dengan orang-orang yang bisa merawat ayam tua mereka," ujarnya.

Ia menjelaskan,” Mereka tak bisa dimanfaatkan untuk daging ... Mereka masih menghasilkan beberapa telur, tapi kenyataan komersil-lah yang membuat semua peternak membuang ayam mereka di usia 18 bulan."

Ia mengatakan, prioritasnya adalah menyelamatkan ayam-ayam itu dari kandang besi buatan. "Ayam-ayam itu selama ini menghabiskan hidupnya di ruangan kecil dan tak pernah bisa berjalan di tanah. Mereka adalah ayam-ayam yang benar-benar ingin saya selamatkan," ujarnya.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

Diterbitkan: 16:25 WIB 11/04/2017 oleh Nurina Savitri.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/berkat-status-di-medsos-ratusan-ayam-di-australia-ini-tak-jadi/8435614
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement